Halida adalah senyawa anorganik yang terdiri atas atom halogen dan unsur lainnya. Halida biasanya dibedakan berdasarkan unsur-unsur yang membentuknya, seperti halida alkali, halida alkali tanah, halida peralihan, dan halida logam miskin.
Suatu halida dapat terurai menjadi atom-atomnya tergantung pada dua faktor utama; daya tarik elektrostatik yang ada antara ion-ion yang membentuk halida dan energi yang diperlukan untuk memutus ikatan-ikatan tersebut. Untuk halida yang memiliki daya tarik elektrostatik kuat, energi yang dibutuhkan untuk membongkarnya menjadi atom-atomnya juga lebih tinggi. Namun, halida yang memiliki daya tarik elektrostatik lemah dapat dengan mudah terurai menjadi atom-atomnya.
Sebagai contoh, halida alkali seperti natrium klorida (NaCl) dan kalium iodida (KI) dapat dengan mudah terurai menjadi atom-atomnya karena daya tarik elektrostatiknya yang relatif lemah. Sementara itu, halida peralihan seperti besi klorida (FeCl3) dan nikel bromida (NiBr2) memiliki daya tarik elektrostatik yang lebih kuat dan oleh karena itu lebih sulit untuk terurai menjadi atom-atomnya.
Halida yang paling mudah terurai menjadi atom-atomnya pasti adalah halida yang memiliki daya tarik elektrostatik yang paling lemah. Faktor lain yang mempengaruhi kecenderungan suatu halida untuk terurai adalah suhu, karena seiring dengan peningkatan suhu, energi yang dibutuhkan untuk memutus ikatan juga menjadi lebih kecil.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa halida alkali cenderung lebih mudah terurai menjadi atom-atomnya dibandingkan dengan halida peralihan atau halida logam miskin karena daya tarik elektrostatiknya yang lebih lemah. Namun, kemampuan suatu halida untuk terurai menjadi atom-atomnya dapat berubah berdasarkan kondisi lingkungan, seperti suhu dan tekanan.












