Lahan pertanian yang seiring waktu berubah fungsinya menjadi area pemukiman bukanlah fenomena baru. Alih fungsi ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya perubahan tersebut. Berikut beberapa faktor yang menjadi pemicu alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman.
1. Pertumbuhan Populasi
Salah satu alasan utama adalah pertumbuhan populasi yang semakin tinggi. Populasi yang semakin banyak membutuhkan tempat tinggal dan fasilitas publik yang memadai. Inilah yang menjadikan lahan pertanian, terutama di area perbatasan kota dan desa, diubah menjadi area pemukiman.
2. Perkembangan Industri
Pertumbuhan dan perkembangan industri juga menjadi faktor lainnya. Pertumbuhan industri yang semakin pesat membutuhkan lahan yang cukup untuk mendirikan pabrik dan perumahan bagi para pekerjanya. Kebutuhan ini seringkali membuat lahan pertanian dijadikan pilihan.
3. Perubahan Kebijakan Pemerintah
Perubahan kebijakan pemerintah dalam regulasi penggunaan lahan juga bisa berdampak pada terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman. Misalnya, jika pemerintah menetapkan bahwa suatu area diperbolehkan untuk dijadikan pemukiman, maka alih fungsi lahan pertanian menjadi hal yang tidak bisa dihindari.
4. Fenomena Urbanisasi
Urbanisasi, atau pergerakan penduduk dari area pedesaan ke perkotaan, menjadi faktor lain dalam alih fungsi lahan. Dengan semakin banyaknya orang yang pindah ke kota, kebutuhan akan lahan pemukiman semakin meningkat, sehingga lahan pertanian pun diubah fungsinya.
5. Spekulasi Lahan
Spekulasi lahan, atau pembelian lahan dengan tujuan untuk dijual kembali ketika harganya naik, juga menjadi faktor penyebab alih fungsi lahan. Banyak individu atau perusahaan yang membeli lahan pertanian, lalu menjualnya kembali setelah harganya naik akibat peningkatan permintaan lahan.
Dari eksposisi di atas, dapat disimpulkan bahwa alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman disebabkan oleh berbagai faktor, dari pertumbuhan populasi, perkembangan industri, perubahan kebijakan pemerintah, fenomena urbanisasi, hingga spekulasi lahan. Diperlukan solusi terpadu untuk memitigasi dampak negatif dari perubahan ini, termasuk upaya untuk mempertahankan fungsi lahan pertanian sebagai pemasok pangan bagi populasi yang terus berkembang.
