Peribahasa sangat kaya dengan perumpamaan dan mempunyai makna yang mendalam, salah satunya adalah peribahasa “Bagai menimba air dengan keranjang”. Peribahasa ini merupakan ungkapan dalam budaya Indonesia yang digunakan untuk menggambarkan situasi tertentu dalam hidup. Mari kita telusuri lebih lanjut makna dan aplikasi dari peribahasa ini.
Apa Itu ‘Bagai Menimba Air dengan Keranjang’?
“Bagai menimba air dengan keranjang” merupakan seekor peribahasa dalam bahasa Indonesia. Jika diartikan secara harafiah dan sesuai dengan konteks , menimba air merupakan aksi menuangkan air menggunakan suatu wadah, dan keranjang adalah wadah yang menyisakan banyak lubang dan jelas tidak bisa mengandung air.
Makna ‘Bagai Menimba Air dengan Keranjang’
Peribahasa ini mengandung makna bahwa upaya yang dilakukan seseorang itu sia-sia, tidak akan membuahkan hasil atau efek apa pun karena cara yang digunakan tidak tepat atau tidak efektif. Sebagaimana menimba air dengan keranjang yang tentu tidak akan berhasil karena air akan bocor keluar melalui lubang-lubang pada keranjang.
Misalnya, dalam konteks belajar, jika seseorang mempelajari suatu materi tanpa pernah melakukan latihan atau praktek, maka bisa dianggap bagai menimba air dengan keranjang, karena ilmu yang didapat hanya akan “bocor” dan hilang tanpa sempat dipahami dan diaplikasikan.
Contoh Pengaplikasian dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut adalah beberapa contoh pengaplikasian peribahasa “Bagai menimba air dengan keranjang” dalam kehidupan sehari-hari:
- Mengajarkan anak kecil tentang teori fisika tingkat lanjut bisa diibaratkan sebagai menimba air dengan keranjang, karena mereka belum memiliki pemahaman dasar yang cukup untuk memahami konsep-konsep tersebut.
- Mengadakan pertemuan tanpa agenda yang jelas bisa diibaratkan sebagai menimba air dengan keranjang, karena hasilnya pasti tidak akan efektif dan membuang-buang waktu.
Secara keseluruhan, peribahasa “Bagai menimba air dengan keranjang” adalah ungkapan yang menjadi peringatan dan juga kritikan kepada setiap individu untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan keadaan, kondisi serta kapabilitasnya agar tidak melakukan sesuatu dengan sia-sia atau tidak efektif.












