Sebagai makhluk yang bermasyarakat, kita dengan alamiah berkembang dalam lintasan waktu. Waktu inilah yang kemudian membentuk sejarah. Ada pernyataan yang berbunyi, “sejarah memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan manusia.” Pernyataan tersebut mengekspresikan korelasi penting antara dua elemen: sejarah dan kehidupan manusia. Namun, apa sebenarnya makna yang tersirat dalam pernyataan tersebut? Dalam artikel ini, kita akan mencoba mengurai dan memahami makna tersebut.
Pertama, sejarah adalah catatan dari peristiwa atau era yang telah lampau. Keberadaan sejarah mencerminkan perjalanan kehidupan manusia dari masa ke masa. Dalam sejarah, kita dapat melihat pola pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kegagalan, konflik, dan berbagai dinamika lainnya dalam kehidupan manusia. Sejarah sebenarnya adalah cermin bagi kita untuk melihat realita dari masa lalu kita.
Kedua, sejarah juga berfungsi sebagai sarana pembelajaran. Dari sejarah, kita dapat memahami bagaimana nenek moyang kita menyelesaikan masalah, menghadapi tantangan, dan mencapai kemajuan. Keberhasilan dan kegagalan mereka menjadi pelajaran bagi kita untuk mengevaluasi tindakan masa kini dan merencanakan masa depan.
Ketiga, sejarah membantu kita memahami identitas kita. Sejarah menunjukkan asal usul kita, nilai-nilai yang kita pegang, dan bagaimana budaya kita dibentuk. Dalam arti ini, sejarah membantu kita memahami siapa kita dan bagaimana kita sampai di posisi ini.
Jadi, pernyataan “sejarah memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan manusia” berarti bahwa sejarah bukan hanya catatan dari masa lalu, tetapi juga sebagai fasilitas belajar dan sarana untuk mengenali diri kita sendiri. Sejarah adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tanpa memahami sejarah, kita mungkin akan kesulitan memahami diri kita sendiri, masyarakat kita, dan dunia di sekitar kita, dan tentunya akan menghadapi tantangan dalam membuat keputusan dan perencanaan untuk masa depan.
