Proses pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida) di alveolus merupakan mekanisme vital dalam pernapasan manusia. Alveolus merupakan struktur kantong kecil yang ditemukan di akhir bronkiolus, bagian dari sistem pernapasan manusia. Mereka bertindak sebagai situs utama pertukaran gas, di mana oksigen (O2) dari udara yang kita hirup ditransfer ke dalam aliran darah, dan karbon dioksida (CO2) dikeluarkan dari dalam tubuh.
Difusi Sederhana
Pertukaran gas di alveolus terjadi secara difusi sederhana. Ini berarti bahwa molekul gas bergerak dari area dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke area dengan konsentrasi yang lebih rendah. Faktor utama yang menentukan kecepatan difusi ini adalah perbedaan konsentrasi, jarak tempuh, luas permukaan dan berat molekul.
- Perbedaan Konsentrasi: Dalam proses bernapas, setelah udara dihirup, oksigen berada pada konsentrasi yang lebih tinggi di alveolus dibandingkan dengan darah. Sebaliknya, karbon dioksida memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dalam darah dibandingkan dengan alveolus. Maka dari itu, oksigen berdifusi ke dalam darah, sedangkan karbon dioksida berdifusi keluar dari darah ke alveolus, siap untuk dihembuskan keluar.
- Jarak Tempuh: Dinding alveolus dan kapiler sangat tipis yang mempermudah difusi gas.
- Luas Permukaan: Orang dewasa sehat memiliki hampir 300 juta alveolus, yang jika dirata-ratakan akan mempunyai luas permukaan sebesar lapangan tenis. Luas permukaan yang besar ini memungkinkan pertukaran gas yang efisien.
- Berat Molekul: Oksigen dan karbon dioksida memiliki berat molekul yang relatif kecil, yang memudahkan difusi mereka.
Dengan demikian, melalui mekanisme difusi sederhana, tubuh mampu mengubah oksigen yang dihirup menjadi energi dan menghilangkan karbon dioksida sebagai produk buangan dari tubuh. Proses ini penting untuk menjaga keseimbangan gas dan pH tubuh, serta menunjang proses-proses biologis lainnya yang membutuhkan oksigen dan menghasilkan karbon dioksida sebagai produk samping.












