Pada dasarnya, konsep Pusat Pertumbuhan atau Growth Poles adalah cara untuk merevitalisasi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di berbagai wilayah. Di Indonesia, ini dibagi menjadi Pusat Pertumbuhan A dan Pusat Pertumbuhan B.
Area Pusat Pertumbuhan B adalah daerah yang memiliki potensi kuat untuk menjadi pusat ekonomi baru tetapi masih membutuhkan dukungan dan pengembangan lebih lanjut agar dapat mencapai potensi mereka yang penuh. Kategori ini biasanya berisi daerah-daerah yang memiliki lokasi strategis, sumber daya alam yang kaya, atau industri yang berkembang pesat.
Wilayah di Indonesia yang termasuk dalam kategori Pusat Pertumbuhan B mencakup sejumlah provinsi dan kota, termasuk wilayah-wilayah berikut:
- Sumatera Selatan: Daerah ini memiliki pertumbuhan industri dan infrastruktur yang pesat, dengan sektor batubara dan minyak bumi menjadi kontributor utama bagi ekonominya.
- Kalimantan Timur: Dikenal sebagai pusat produksi batu bara terbesar di Indonesia, Kalimantan Timur menunjukkan prospek yang bagus sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.
- Sulawesi Tenggara: Dengan kekayaan sumber daya alam seperti nikel, Sulawesi Tenggara memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan baru dalam bidang pertambangan dan metalurgi.
- Nusa Tenggara Timur (NTT): Meskipun masih membutuhkan lebih banyak investasi dalam infrastruktur dan pembangunan, NTT memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata dan pertanian.
- Papua: Diiringi oleh peningkatan investasi dan dukungan pembangunan, Papua berpotensi menjadi pusat pertumbuhan baru dengan sumber daya alam dan keanekaragaman budaya yang melimpah.
Perlu diingat bahwa daftar ini tidaklah definitif dan berbagai faktor lainnya, seperti kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi global, bisa berdampak pada status wilayah-wilayah ini sebagai pusat pertumbuhan di masa depan. Namun, dengan investasi dan pembangunan yang tepat, daerah-daerah ini memiliki potensi besar untuk menjadi pendorong berikutnya dari pertumbuhan ekonomi Indonesia.
