Selamat datang, para calon pilot FPV! Apakah Anda baru saja merakit drone impian atau mencoba menghidupkan kembali “monster” udara Anda, namun merasa sedikit bingung dengan segudang pengaturan di dalamnya? Anda mungkin sedang menghadapi salah satu tantangan paling fundamental namun krusial: Cara setting flight controller Betaflight.
Jangan khawatir! Banyak yang merasakan hal yang sama. Bagian ini seringkali menjadi penghalang bagi pemula, atau bahkan membuat pilot berpengalaman pusing tujuh keliling. Namun, di sini saya akan memandu Anda langkah demi langkah, memastikan drone Anda tidak hanya bisa terbang, tetapi juga terbang dengan performa terbaik dan sesuai keinginan Anda.
Sebelum kita menyelam lebih dalam, mari kita pahami dulu sedikit tentang “otak” di balik setiap drone FPV. Flight controller (FC) adalah sirkuit elektronik kecil yang berfungsi sebagai pusat saraf drone Anda. Ia menerima input dari radio kontrol Anda, memproses data dari berbagai sensor (gyroscope, accelerometer), dan mengirimkan perintah ke motor untuk menjaga drone tetap stabil dan responsif di udara.
Betaflight adalah firmware open-source paling populer yang berjalan di sebagian besar flight controller FPV modern. Dengan Betaflight Configurator, kita dapat menyesuaikan hampir setiap aspek perilaku penerbangan drone, dari konfigurasi dasar hingga penyetelan PID yang mendalam. Ini adalah kunci untuk membuka potensi penuh drone Anda.
Mari kita mulai petualangan setting flight controller Betaflight Anda!
1. Persiapan Awal: Hardware dan Software Anda
Sebelum kita menghubungkan FC ke komputer, ada beberapa hal penting yang perlu Anda siapkan. Persiapan yang matang akan membuat proses setting menjadi jauh lebih lancar.
1.1. Betaflight Configurator
-
Unduh dan instal versi terbaru Betaflight Configurator di komputer Anda. Ini adalah perangkat lunak antarmuka grafis yang akan kita gunakan untuk berinteraksi dengan flight controller.
-
Anda bisa mendapatkannya dari GitHub resmi Betaflight. Pastikan Anda mengunduh versi yang sesuai dengan sistem operasi komputer Anda (Windows, macOS, Linux).
1.2. Driver yang Diperlukan
-
Untuk Windows, Anda mungkin perlu menginstal driver VCP (Virtual COM Port) atau driver STM32. Jika FC Anda tidak terdeteksi oleh komputer, ini seringkali menjadi penyebabnya.
-
Betaflight Configurator memiliki tab “Driver Installation” yang bisa membantu Anda menginstal driver yang dibutuhkan dengan mudah. Cukup ikuti petunjuknya.
1.3. Kabel USB yang Baik
-
Gunakan kabel USB berkualitas baik, idealnya yang mendukung transfer data. Kabel charging murah seringkali hanya memiliki koneksi daya, bukan data, sehingga FC tidak akan terdeteksi.
1.4. Pastikan Koneksi Fisik Sudah Benar
-
Sebelum menyambungkan ke komputer, pastikan semua komponen (ESC, receiver, VTX, kamera) sudah terhubung ke FC dengan benar. Meskipun kita belum akan memberi daya pada ESC atau motor, memverifikasi koneksi awal sangat penting.
-
Contohnya, pastikan RX Anda terhubung ke port UART yang benar dan sudah disolder dengan rapi.
2. Menghubungkan Flight Controller ke Betaflight Configurator
Ini adalah langkah pertama yang paling mendasar. Begitu semua persiapan selesai, saatnya menghubungkan FC Anda ke komputer.
-
Colokkan kabel USB ke FC Anda, lalu ke komputer. Anda akan mendengar suara notifikasi dari komputer, menandakan perangkat baru terhubung.
-
Buka Betaflight Configurator. Di bagian kanan atas, Anda akan melihat drop-down menu dengan beberapa opsi port serial (misalnya, COM3, COM4, /dev/ttyUSB0). Pilih port yang sesuai dengan FC Anda.
-
Klik tombol “Connect”. Jika berhasil, Anda akan dibawa ke tab “Welcome/Setup” dan melihat model 3D drone Anda (yang mungkin belum dikalibrasi).
-
Jika gagal, coba port lain atau periksa kembali driver dan kabel USB Anda. Ini adalah masalah umum bagi pemula, jadi jangan panik jika tidak langsung terhubung.
3. Tab Accelerometer & Kalibrasi (Setup)
Setelah terhubung, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah kalibrasi accelerometer. Ini sangat penting untuk mode penerbangan yang stabil seperti Angle atau Horizon.
-
Di tab “Setup”, Anda akan melihat model 3D drone yang bergerak sesuai gerakan fisik FC Anda.
-
Letakkan drone Anda di permukaan yang benar-benar datar. Tekan tombol “Calibrate Accelerometer”.
-
Pastikan Anda melakukannya di permukaan yang level. Jika Anda mengkalibrasi di permukaan yang miring, drone akan berpikir itu adalah “datar”, dan akan terbang miring di mode Angle.
4. Tab Ports: Konfigurasi Serial dan Telemetri
Tab “Ports” adalah salah satu yang paling vital. Di sini, Anda memberitahu FC perangkat apa saja yang terhubung ke setiap port UART (Universal Asynchronous Receiver/Transmitter) yang tersedia. Bayangkan ini seperti mengatur stop kontak di rumah Anda; Anda perlu tahu colokan mana untuk lampu, mana untuk TV.
4.1. Receiver (Serial RX)
-
Cari port UART yang terhubung ke receiver Anda. Misalnya, jika receiver Anda terhubung ke UART2, di baris UART2, aktifkan “Serial RX”.
-
Pilih protokol receiver Anda di kolom “Serial Receiver”. Pilihan umum meliputi SBUS, CRSF, iBUS, atau F.Port. Ini harus sesuai dengan jenis receiver yang Anda gunakan (misal: FrSky pakai SBUS/F.Port, Crossfire pakai CRSF).
4.2. Telemetri VTX (TBS SmartAudio, Tramp Telemetry)
-
Jika VTX Anda mendukung kontrol melalui FC (SmartAudio, Tramp Telemetry), cari UART yang terhubung ke pin data VTX Anda.
-
Di baris UART tersebut, aktifkan “Periferal” dan pilih protokol yang sesuai (misal: TBS SmartAudio).
4.3. GPS (Jika Ada)
-
Jika Anda memiliki modul GPS, aktifkan “Periferal” di UART yang terhubung dengannya, lalu pilih “GPS”.
-
Jangan lupa untuk mengklik “Save and Reboot” setelah melakukan perubahan di tab Ports.
5. Tab Configuration: Dasar Pengaturan Drone
Tab ini adalah rumah bagi banyak pengaturan penting yang mendefinisikan bagaimana drone Anda beroperasi secara keseluruhan.
5.1. ESC/Motor Features
-
Di bagian “ESC/Motor Features”, pilih protokol ESC Anda. Umumnya, DSHOT600 adalah pilihan yang baik dan populer karena digital serta tahan noise.
-
Pastikan “Motor stop” dimatikan (OFF) jika Anda ingin baling-baling berputar saat Anda mempersenjatai drone. Ini membantu dalam diagnosa awal dan sering digunakan untuk penerbangan akrobatik.
5.2. Board and Sensor Alignment
-
Jika FC Anda tidak terpasang dengan orientasi standar (panah menunjuk ke depan), Anda perlu mengoreksinya di sini. Misalnya, jika FC Anda terpasang miring 90 derajat searah jarum jam, set “Yaw Degrees” menjadi 90.
-
Ini sangat penting agar FC memahami orientasi drone di udara. Salah setting di sini akan membuat drone terbang tak terkendali.
5.3. Receiver
-
Di bagian “Receiver”, pilih “Serial-based receiver” jika Anda menggunakan SBUS, CRSF, iBUS, atau F.Port.
-
Pilih “Provider” yang sesuai dengan receiver Anda (misal: SBUS).
5.4. Arming Angle
-
Ini adalah sudut maksimal drone boleh dimiringkan saat “arming” (mempersenjatai) untuk mencegah drone arm secara tidak sengaja saat miring.
-
Untuk pemula, nilai 25 derajat adalah titik awal yang bagus. Saya pribadi suka mengaturnya lebih tinggi (45 derajat) jika saya sering arm di medan yang tidak rata.
5.5. Fitur Lain
-
Aktifkan fitur-fitur seperti “OSD” (On-Screen Display) jika Anda punya VTX analog.
-
Aktifkan “Air Mode” untuk kontrol stabil di throttle rendah (disarankan untuk FPV akrobatik).
-
Aktifkan “Telemetry” jika receiver Anda mendukungnya.
Jangan lupa “Save and Reboot” setelah semua perubahan!
6. Tab Receiver: Memastikan Komunikasi Radio
Tab ini memungkinkan Anda memverifikasi bahwa radio kontrol Anda berkomunikasi dengan baik dengan FC.
-
Setelah mengklik “Connect”, nyalakan radio kontrol Anda dan pastikan sudah terhubung (binding) dengan receiver di drone.
-
Di tab “Receiver”, gerakkan stick throttle, yaw, pitch, dan roll di radio Anda. Anda akan melihat bar-bar yang sesuai bergerak di Betaflight Configurator.
-
Pastikan jangkauan gerakan (biasanya dari 1000 hingga 2000) dan posisi tengah (sekitar 1500) sudah benar. Jika tidak, Anda mungkin perlu menyesuaikan “Subtrim” atau “End Points” di radio Anda.
-
Periksa juga urutan channel Anda (Channel Map). Default Betaflight adalah AETR1234 (Aileron, Elevator, Throttle, Rudder). Beberapa radio menggunakan urutan lain, jadi sesuaikan jika perlu.
-
Contoh skenario: Jika Anda menggerakkan stick roll, tapi bar pitch yang bergerak, berarti Anda perlu mengubah urutan channel di radio atau di Betaflight.
7. Tab Modes: Menetapkan Cara Drone Berinteraksi
Tab “Modes” adalah tempat Anda menetapkan sakelar atau tombol di radio Anda untuk mengaktifkan berbagai mode penerbangan atau fungsi.
-
Klik “Add Range” untuk mode yang ingin Anda gunakan (misalnya, Arm, Angle, Horizon, Acro, Beeper, Flip Over After Crash).
-
Pilih AUX channel (AUX1, AUX2, dll.) yang terhubung ke sakelar fisik di radio Anda.
-
Pindahkan sakelar di radio Anda dan amati bagaimana penanda kuning bergerak di Betaflight. Sesuaikan jangkauan mode agar aktif saat sakelar berada di posisi yang diinginkan.
-
Setidaknya, Anda harus mengkonfigurasi mode “Arm” ke sakelar yang mudah dijangkau dan aman. Saya selalu menyarankan sakelar 3 posisi untuk arming, dengan posisi tengah sebagai “disarm” dan posisi atas/bawah untuk “arm”.
-
Untuk pemula, setel “Angle” atau “Horizon” ke sakelar yang berbeda dari “Acro” untuk mempermudah belajar terbang.
8. Tab Motors: Menguji Motor Anda dengan Aman
Penting untuk menguji motor Anda untuk memastikan mereka berputar ke arah yang benar dan semuanya berfungsi.
PERINGATAN KERAS: LEPAS BALING-BALING DARI SEMUA MOTOR SEBELUM MELAKUKAN TES INI! Keselamatan adalah yang utama.
-
Di tab “Motors”, centang kotak “I understand the risks…”
-
Anda bisa menguji motor secara individual dengan menggeser slider masing-masing motor. Pastikan motor berputar dan lancar.
-
Periksa arah putaran motor. Lihat diagram di tab “Motors”. Motor harus berputar sesuai dengan panah di diagram.
-
Jika ada motor yang berputar terbalik, Anda perlu mengubah arah putaran di ESC. Ini biasanya dilakukan melalui BLHeliSuite atau BLHeli_32 Configurator, bukan di Betaflight.
-
Jika Anda menggunakan BLHeli_32, banyak ESC memungkinkan perubahan arah putaran secara langsung di Betaflight melalui tab “Motors” dengan mengklik tombol “Motor Direction”. Sangat praktis!
9. Tab OSD: Informasi Tampilan di Layar (Opsional)
Jika drone Anda memiliki OSD (On-Screen Display) dan Anda menggunakan kacamata FPV analog, tab ini akan sangat berguna.
-
Anda bisa memilih elemen-elemen apa saja yang akan ditampilkan di layar kacamata Anda, seperti tegangan baterai, waktu terbang, nama pilot, RSSI (kekuatan sinyal radio), dan lainnya.
-
Cukup seret dan lepas elemen-elemen tersebut ke posisi yang Anda inginkan di preview layar. Saya sarankan menempatkan tegangan baterai di tempat yang mudah terlihat, karena ini adalah informasi paling krusial.
10. Tab PID Tuning: Menyelaraskan Kinerja Terbang (Tingkat Lanjut)
Ini adalah tab di mana Anda dapat menyempurnakan respons dan stabilitas drone Anda. PID (Proportional, Integral, Derivative) adalah algoritma kontrol yang digunakan FC untuk menstabilkan drone.
-
Untuk pemula, sangat disarankan untuk memulai dengan nilai PID default yang disediakan Betaflight. Mereka sudah sangat baik dan cocok untuk sebagian besar konfigurasi drone.
-
Penyesuaian PID yang lebih mendalam biasanya dilakukan setelah Anda menguji terbang drone dan ingin mengatasi masalah spesifik seperti osilasi, getaran, atau respons yang kurang agresif.
-
Ini adalah topik yang sangat luas dan bisa menjadi artikel tersendiri. Namun, poin pentingnya adalah jangan mengubah nilai PID secara acak. Lakukan riset, tonton video tutorial, dan ubah satu parameter kecil pada satu waktu, lalu uji terbang.
-
Sebagai pengalaman pribadi, saya pernah mencoba mengubah D-gain terlalu tinggi di sumbu Roll dan hasilnya drone bergetar seperti mesin cuci di kecepatan tinggi! Jadi, hati-hati di sini.
Tips Praktis Menerapkan Cara setting flight controller Betaflight
Berikut adalah beberapa saran tambahan untuk membuat pengalaman setting Anda lebih mudah dan aman:
-
Selalu Lepas Baling-baling! Ini adalah aturan emas. Sebelum menyambungkan baterai atau menguji motor, pastikan baling-baling sudah dilepas. Kecelakaan serius bisa terjadi jika tidak.
-
Cadangkan Pengaturan Anda: Setelah Anda puas dengan pengaturan awal Anda, gunakan fitur CLI (Command Line Interface) untuk mencadangkan semua pengaturan Anda. Ketik “diff all” di tab CLI, salin hasilnya ke file teks, dan simpan. Ini akan sangat berguna jika Anda perlu menginstal ulang firmware atau ingin mengembalikan pengaturan lama.
-
Mulai dengan Default: Untuk sebagian besar pengaturan (terutama PID), mulai dengan nilai default Betaflight. Mereka sudah sangat optimal dan merupakan titik awal yang bagus sebelum Anda melakukan tuning kustom.
-
Tonton Video Tutorial: Banyak tutorial visual di YouTube yang dapat membantu Anda memahami setiap langkah. Visualisasi seringkali lebih mudah dicerna daripada teks.
-
Bergabung dengan Komunitas: Komunitas FPV sangat aktif di forum atau grup media sosial. Jika Anda mentok, jangan ragu bertanya. Seringkali, masalah Anda sudah pernah dialami orang lain.
-
Periksa Tegangan Baterai: Di tab OSD, pastikan Anda mengatur alarm tegangan baterai yang sesuai. Ini akan memberitahu Anda kapan harus mendarat sebelum baterai habis sepenuhnya.
FAQ Seputar Cara setting flight controller Betaflight
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering muncul saat setting Betaflight:
Q: Kenapa FC saya tidak terdeteksi oleh Betaflight Configurator?
A: Ada beberapa kemungkinan. Pertama, pastikan Anda menggunakan kabel USB yang bagus dan mendukung transfer data. Kedua, periksa driver di komputer Anda (khususnya Windows); Anda mungkin perlu menginstal driver VCP atau STM32. Coba juga port USB yang berbeda di komputer Anda.
Q: Apa itu DFU mode dan kapan saya memerlukannya?
A: DFU (Device Firmware Upgrade) mode adalah mode khusus yang memungkinkan Anda menginstal atau memperbarui firmware Betaflight ke FC Anda. Anda memerlukannya saat pertama kali mem-flash firmware ke FC baru, atau saat ingin meng-upgrade/downgrade versi firmware. Biasanya, Anda menekan tombol “boot” di FC saat menyambungkannya ke USB untuk masuk ke mode DFU.
Q: Kenapa motor saya tidak berputar saat saya menggeser throttle di radio?
A: Pertama, pastikan drone sudah “armed” (dipersenjatai) dengan sakelar yang Anda atur di tab Modes. Kedua, periksa kembali tab Receiver untuk memastikan channel throttle Anda bergerak dengan benar dan mencapai nilai minimal untuk arming. Ketiga, pastikan Anda sudah mengkalibrasi ESC Anda jika diperlukan (meskipun tidak selalu wajib untuk DSHOT).
Q: Apakah saya harus mengkalibrasi accelerometer?
A: Ya, sangat disarankan, terutama jika Anda berencana menggunakan mode penerbangan stabil seperti Angle atau Horizon. Kalibrasi memastikan FC mengetahui mana yang merupakan posisi “datar” yang sebenarnya, sehingga drone dapat menjaga levelnya dengan benar.
Q: Saya melihat “Voltage Warning” di OSD saya, padahal baterai penuh. Kenapa?
A: Ini sering terjadi jika “Voltage Scale” atau “Current Scale” di tab Power & Battery belum diatur dengan benar. Anda perlu menemukan nilai kalibrasi yang tepat untuk FC Anda (sering ada di dokumentasi FC atau tabel umum). Kalibrasi yang salah menyebabkan FC membaca tegangan atau arus yang tidak akurat.
Kesimpulan
Selamat! Anda telah memahami dasar-dasar Cara setting flight controller Betaflight. Dari persiapan awal hingga pengaturan mode dan pengecekan motor, setiap langkah ini adalah bagian penting untuk memastikan drone FPV Anda siap terbang dengan aman dan optimal.
Ingat, proses ini mungkin terasa rumit pada awalnya, tetapi dengan kesabaran dan latihan, Anda akan menjadi seorang ahli dalam waktu singkat. Setiap kali Anda berhasil melakukan setting dan drone Anda terbang sesuai keinginan, itu adalah kepuasan yang luar biasa.
Jangan takut untuk bereksperimen, bertanya, dan terus belajar. Komunitas FPV selalu siap membantu. Jadi, tunggu apa lagi? Ambil drone Anda, buka Betaflight Configurator, dan mari mulai setting untuk penerbangan pertama yang tak terlupakan!












