Informatif

Cara membuat prototype aplikasi di Figma

×

Cara membuat prototype aplikasi di Figma

Sebarkan artikel ini

Apakah Anda sedang mencari cara paling efektif dan efisien untuk mewujudkan ide aplikasi Anda menjadi bentuk yang bisa diuji coba? Apakah Anda merasa ‘terjebak’ di antara konsep dan produk jadi? Jika ya, Anda berada di tempat yang tepat!

Membuat prototype aplikasi adalah langkah krusial dalam siklus pengembangan produk. Ini memungkinkan Anda memvalidasi ide, mengumpulkan umpan balik, dan menghemat waktu serta biaya. Dan di era digital ini, Figma telah muncul sebagai alat paling dominan untuk cara membuat prototype aplikasi di Figma yang interaktif dan realistis.

Sebagai seorang yang telah berkecimpung lama di dunia desain produk, saya tahu betul betapa berharganya kemampuan untuk mengubah sketsa menjadi pengalaman yang terasa nyata. Artikel ini akan membimbing Anda langkah demi langkah, dari nol hingga prototype fungsional di Figma, dengan gaya seorang mentor yang ingin Anda berhasil.

Mari kita selami dunia prototyping aplikasi dengan Figma dan jadikan ide brilian Anda menjadi kenyataan yang bisa disentuh.

Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita pahami dulu apa itu prototype aplikasi. Sederhananya, prototype aplikasi adalah simulasi atau versi awal dari sebuah aplikasi. Ia tidak sepenuhnya berfungsi seperti aplikasi jadi, namun cukup untuk menunjukkan alur kerja, interaksi, dan tampilan visual. Ini adalah jembatan antara ide dan produk final.

Figma adalah alat desain antarmuka berbasis web yang kolaboratif. Ia memungkinkan desainer untuk membuat, berbagi, dan menguji desain dalam satu platform. Keunggulannya terletak pada kemudahan kolaborasi dan fitur prototyping yang sangat kuat, menjadikannya pilihan utama untuk cara membuat prototype aplikasi di Figma.

1. Memahami Dasar-dasar Figma untuk Prototyping

Langkah pertama dalam cara membuat prototype aplikasi di Figma adalah memahami lingkungan kerja Figma itu sendiri. Jika Anda baru pertama kali menggunakannya, jangan khawatir, Figma dirancang agar intuitif.

Anda akan bekerja dengan “frames” (bingkai) yang mewakili layar aplikasi Anda. Ini seperti kanvas digital untuk setiap tampilan.

Memulai dengan Frame yang Tepat

  • Buka Figma dan buat file desain baru.
  • Di panel kanan, cari bagian “Frame” dan pilih preset ukuran yang sesuai dengan jenis aplikasi Anda (misal: iPhone 13, Android Large, Tablet). Ini akan menjadi ukuran layar aplikasi Anda.
  • Berikan nama yang jelas pada setiap frame agar mudah diidentifikasi (misal: “Halaman Beranda”, “Detail Produk”).

Penting untuk memilih ukuran frame yang benar sejak awal agar desain Anda terlihat proporsional di perangkat target. Pengalaman saya menunjukkan, kesalahan memilih frame awal seringkali menyulitkan penyesuaian di kemudian hari.

2. Mendesain Antarmuka (UI) Aplikasi Anda

Setelah menyiapkan frame, saatnya mengisi “layar” tersebut dengan elemen UI. Inilah inti dari cara membuat prototype aplikasi di Figma secara visual.

Bayangkan ini seperti menyusun balok Lego. Anda akan menempatkan tombol, teks, gambar, dan elemen lainnya untuk membentuk tampilan aplikasi Anda.

Menambahkan Elemen UI Dasar

  • Gunakan alat “Rectangle”, “Ellipse”, atau “Text” dari toolbar atas untuk membuat bentuk dasar dan menambahkan teks.
  • Untuk elemen yang lebih kompleks seperti ikon atau avatar, Anda bisa mengimpornya atau menggunakan plugin Figma.
  • Atur warna, ukuran, dan posisi setiap elemen agar sesuai dengan desain Anda.

Ingat, prototype tidak harus sempurna, tapi harus cukup jelas untuk mengkomunikasikan ide. Fokus pada hierarki visual dan tata letak yang konsisten. Dalam banyak proyek yang saya tangani, memulai dengan wireframe sederhana dan kemudian menambahkan detail secara bertahap adalah pendekatan paling efisien.

3. Menambahkan Interaksi untuk Membuat Prototype “Hidup”

Ini adalah bagian paling menarik dari cara membuat prototype aplikasi di Figma: membuatnya interaktif! Prototype bukan hanya gambar statis, melainkan simulasi alur pengguna.

Interaksi inilah yang membuat prototype terasa seperti aplikasi nyata, memungkinkan pengguna “mengklik” dan “menggeser” antar layar.

Membuat Alur Interaksi

  • Pilih elemen yang ingin Anda berikan interaksi (misal: sebuah tombol).
  • Beralih ke tab “Prototype” di panel kanan.
  • Klik ikon “+” di samping “Interactions” atau seret “handle” bulat dari elemen ke frame tujuan.
  • Atur detail interaksi:
    • Trigger: Kapan interaksi terjadi? (misal: On Click, On Drag, While Hovering).
    • Action: Apa yang terjadi? (misal: Navigate To, Open Overlay, Scroll To).
    • Destination: Ke mana pengguna akan dibawa? (misal: nama frame lain).
    • Animation: Bagaimana transisinya? (misal: Instant, Dissolve, Smart Animate).

Sebagai contoh, jika Anda memiliki tombol “Login”, Anda bisa mengaturnya agar saat “On Click” tombol tersebut, ia akan “Navigate To” frame “Halaman Beranda”. Ini adalah inti dari pengalaman pengguna interaktif.

4. Memanfaatkan Komponen dan Varian untuk Efisiensi

Figma sangat kuat dalam hal penggunaan kembali elemen desain. Fitur “Components” (Komponen) adalah kunci untuk cara membuat prototype aplikasi di Figma dengan cepat dan konsisten.

Bayangkan Anda memiliki sebuah tombol yang akan muncul di banyak tempat. Daripada mendesainnya berulang kali, Anda bisa menjadikannya komponen.

Membuat dan Menggunakan Komponen

  • Pilih elemen atau grup elemen yang ingin Anda jadikan komponen (misal: tombol navigasi, kartu produk).
  • Klik ikon “Create Component” di toolbar atas (atau Shift + Ctrl/Cmd + K).
  • Anda sekarang memiliki “Master Component” yang bisa Anda duplikat menjadi “Instances”.
  • Ketika Anda mengubah Master Component, semua Instances akan otomatis ikut berubah.

Fitur “Variants” (Varian) membawa efisiensi ini ke level berikutnya. Anda bisa membuat variasi dari komponen yang sama, seperti tombol “aktif” dan “nonaktif”, atau input field dengan status “error” dan “default”. Ini sangat menghemat waktu dan memastikan konsistensi desain yang tinggi, terutama dalam proyek besar.

5. Fitur Smart Animate untuk Transisi yang Halus

Untuk membuat prototype Anda terasa lebih premium dan profesional, “Smart Animate” adalah fitur ajaib di Figma. Ini bagian penting dari cara membuat prototype aplikasi di Figma yang memukau.

Smart Animate secara otomatis menganimasikan perubahan properti elemen yang memiliki nama lapisan (layer name) yang sama di antara dua frame.

Menerapkan Smart Animate

  • Pastikan elemen yang ingin Anda animasikan memiliki nama layer yang identik di frame asal dan frame tujuan.
  • Saat mengatur interaksi (“Navigate To” atau “Change To”), pilih “Smart Animate” sebagai opsi animasi.
  • Atur easing (kecepatan animasi, misal: Ease Out) dan durasi sesuai keinginan.

Misalnya, Anda memiliki kartu produk yang di-scroll dari bawah. Dengan Smart Animate, kartu tersebut bisa muncul dengan transisi yang mulus, tidak hanya melompat. Ini menambahkan sentuhan realisme yang luar biasa dan meningkatkan pengalaman pengguna saat menguji prototype.

6. Menguji dan Berbagi Prototype Anda

Setelah prototype Anda selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah mengujinya dan membagikannya untuk mendapatkan umpan balik. Ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari cara membuat prototype aplikasi di Figma yang efektif.

Figma menyediakan mode presentasi yang sangat baik untuk ini.

Melihat dan Berbagi Prototype

  • Klik ikon “Present” (berbentuk segitiga play) di sudut kanan atas interface Figma. Ini akan membuka tab baru dengan prototype interaktif Anda.
  • Anda bisa menavigasi prototype seolah-olah itu adalah aplikasi sungguhan.
  • Untuk berbagi, klik tombol “Share” di mode presentasi. Anda bisa mendapatkan link yang bisa dibagikan kepada siapa saja, bahkan yang tidak punya akun Figma.
  • Pastikan untuk mengatur izin akses (view, edit) sesuai kebutuhan.

Saya selalu menyarankan untuk menguji prototype di perangkat target (ponsel atau tablet) jika memungkinkan. Ini akan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan aplikasi Anda di dunia nyata.

7. Iterasi dan Feedback: Kunci Prototyping yang Sukses

Membuat prototype bukanlah proses satu kali jalan. Ini adalah siklus berkelanjutan dari desain, uji coba, dan perbaikan. Ini adalah filosofi inti di balik cara membuat prototype aplikasi di Figma yang benar.

Umpan balik dari pengguna adalah emas. Jangan takut untuk mengulang dan memperbaiki.

Mencari dan Menerapkan Feedback

  • Kumpulkan umpan balik dari pengguna potensial, rekan kerja, atau klien.
  • Figma memiliki fitur komentar yang memungkinkan orang lain memberikan masukan langsung pada desain atau prototype Anda.
  • Identifikasi masalah usability atau area yang membingungkan bagi pengguna.
  • Kembali ke mode desain, perbaiki prototype Anda berdasarkan umpan balik yang diterima.
  • Ulangi proses ini hingga Anda merasa prototype sudah mencapai tujuannya atau masalah utama telah teratasi.

Dalam proyek nyata, saya sering melihat tim yang paling sukses adalah mereka yang paling rajin beriterasi. Setiap kali Anda mendapatkan umpan balik, Anda selangkah lebih dekat untuk menciptakan produk yang benar-benar diinginkan dan dibutuhkan pengguna.

Tips Praktis Menerapkan Cara membuat prototype aplikasi di Figma

Berikut adalah beberapa tips tambahan yang akan membantu Anda memaksimalkan potensi Figma dalam proses prototyping:

  • Mulai dari yang Sederhana: Jangan mencoba membuat prototype sempurna di awal. Mulai dengan wireframe sederhana, lalu tambahkan detail dan interaksi secara bertahap. Ini membantu Anda fokus pada fungsionalitas inti.
  • Gunakan Plugin Figma: Ekosistem plugin Figma sangat kaya. Ada plugin untuk ikon, foto stok, bahkan untuk menghasilkan data dummy. Manfaatkan ini untuk mempercepat alur kerja Anda.
  • Pahami Peran User Flow: Sebelum mulai mendesain, gambarlah alur pengguna (user flow) aplikasi Anda. Ini akan menjadi peta jalan Anda saat menghubungkan frame satu sama lain.
  • Jaga Konsistensi Penamaan Layer: Ini sangat krusial, terutama jika Anda menggunakan Smart Animate. Nama layer yang konsisten akan memastikan animasi dan pengelolaan komponen berjalan lancar.
  • Manfaatkan Fitur Observasi (Spectator Mode): Saat berkolaborasi, Anda bisa mengikuti kursor desainer lain secara real-time. Ini bagus untuk sesi review atau belajar.
  • Simulasi di Perangkat Nyata: Selalu uji prototype Anda di perangkat fisik (ponsel atau tablet) menggunakan aplikasi Figma Mirror. Ini memberikan gambaran yang lebih akurat tentang pengalaman pengguna akhir.
  • Minta Umpan Balik Awal & Sering: Jangan menunggu prototype selesai 100% untuk mendapatkan umpan balik. Umpan balik di tahap awal lebih murah dan mudah untuk diimplementasikan.

FAQ Seputar Cara membuat prototype aplikasi di Figma

Mari kita jawab beberapa pertanyaan umum yang sering muncul saat membahas cara membuat prototype aplikasi di Figma.

Q: Apakah Figma gratis untuk membuat prototype?

A: Ya, Figma menawarkan paket “Starter” gratis yang sangat fungsional. Anda bisa membuat prototype dengan fitur lengkap, berbagi, dan berkolaborasi. Paket berbayar menawarkan fitur tambahan seperti histori versi tanpa batas dan kolaborasi tim yang lebih besar, namun untuk memulai, paket gratis sudah lebih dari cukup.

Q: Apa bedanya prototype dan mockup?

A: Mockup adalah representasi visual statis dari desain Anda, menunjukkan bagaimana tampilannya. Prototype, di sisi lain, adalah representasi interaktif yang menunjukkan bagaimana aplikasi tersebut berfungsi dan terasa saat digunakan. Prototype menambahkan lapisan interaksi ke mockup.

Q: Bisakah saya membuat prototype untuk iOS dan Android di Figma?

A: Tentu saja! Figma adalah platform agnostik. Anda bisa mendesain dan memprototype untuk platform apa pun. Cukup pilih frame preset yang sesuai (misal: iPhone 13 untuk iOS, Android Large untuk Android) dan sesuaikan elemen desain Anda dengan pedoman UI masing-masing platform.

Q: Bagaimana cara terbaik untuk mendapatkan feedback pada prototype saya?

A: Bagikan link prototype Anda kepada calon pengguna atau pemangku kepentingan. Minta mereka untuk melakukan tugas-tugas tertentu dalam prototype dan observasi interaksi mereka. Gunakan fitur komentar Figma untuk mendapatkan masukan langsung di titik-titik spesifik desain Anda. Sesi wawancara pengguna (user interview) juga sangat efektif.

Q: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat prototype?

A: Waktu yang dibutuhkan sangat bervariasi tergantung kompleksitas aplikasi, tingkat detail yang diinginkan, dan pengalaman Anda. Prototype sederhana bisa dibuat dalam hitungan jam, sementara prototype aplikasi kompleks dengan banyak alur bisa memakan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Yang penting adalah iterasi, bukan kesempurnaan awal.

Kesimpulan

Selamat! Anda telah memahami secara mendalam cara membuat prototype aplikasi di Figma yang interaktif dan fungsional. Dari memahami dasar-dasar, merancang UI, menambahkan interaksi, hingga mengoptimalkannya dengan komponen dan Smart Animate, kini Anda memiliki seperangkat alat dan pengetahuan yang powerful.

Kini, ide-ide aplikasi Anda tidak lagi hanya sekadar konsep di kepala. Mereka bisa diuji, divalidasi, dan diubah menjadi sesuatu yang nyata, berkat kekuatan prototyping di Figma. Ini adalah langkah fundamental untuk membangun produk yang sukses dan dicintai pengguna.

Jangan tunda lagi! Buka Figma Anda sekarang, terapkan langkah-langkah yang telah kita pelajari, dan mulailah mengubah visi Anda menjadi prototype yang mengagumkan. Eksperimen, ulangi, dan nikmati proses kreatifnya. Masa depan aplikasi Anda ada di tangan Anda!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *