Ketahanan pangan adalah sebuah kondisi dimana semua orang memiliki akses yang aman dan terjangkau untuk mendapatkan makanan yang cukup, sehat, dan bergizi sepanjang waktu. Tujuannya adalah memastikan keberlanjutan hidup yang baik bagi tiap individu. Konsep ketahanan pangan mencakup berbagai aspek, termasuk ketersediaan, aksesibilitas, pemanfaatan, dan stabilitas pangan. Walau demikian, terdapat beberapa hal yang mungkin tampak relevan, tetapi sebenarnya tidak termasuk dalam unsur-unsur primer yang harus dipenuhi dalam rangka mencapai kondisi ketahanan pangan.
Berikut adalah beberapa komponen vital dalam mencapai ketahanan pangan:
Ketersediaan Pangan
Ketersediaan pangan mengacu pada ketersediaan makanan dalam jumlah yang cukup pada setiap level: rumah tangga, regional, nasional dan global. Hal ini biasanya diperoleh melalui produksi pertanian, distribusi, dan latihan-latihan pertukaran.
Aksesibilitas Pangan
Aksesibilitas pangan melibatkan kegiatan ekonomi dan fisik yang menjamin semua individu mendapatkan makanan. Ini meliputi kemampuan individu untuk membeli makanan, akses terhadap pasokan makanan, dan infrastruktur yang tepat untuk mendistribusikannya.
Pemanfaatan Pangan
Pemanfaatan pangan berarti makanan tidak hanya tersedia dan dapat diakses, tapi juga dikonsumsi dan digunakan dengan baik oleh tubuh. Ini mencakup pengetahuan tentang nutrisi dan pilihan makanan, serta kebersihan, sanitasi, dan akses terhadap layanan kesehatan.
Stabilitas Pangan
Stabilitas pangan merujuk pada kemampuan individu, rumah tangga, atau negara untuk mempertahankan akses dan pemanfaatan pangan sepanjang waktu, meskipun ada gangguan ekonomi atau fisik.
Meski demikian, ada satu faktor yang sering diasumsikan sebagai bagian dari ketahanan pangan tetapi sebenarnya bukanlah komponen krusial, yaitu:
Ekspor Pangan
Meski penting dalam konteks ekonomi suatu negara, ekspor pangan tidak selalu berhubungan langsung dengan mencapai kondisi ketahanan pangan. Ekspor pangan dapat meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi, namun juga dapat mengurangi stok pangan domestik dan berpotensi menyebabkan kelangkaan jika tidak dikelola dengan baik. Selain itu, terlalu berfokus pada ekspor bisa mengabaikan kebutuhan pangan dalam negeri. Oleh karena itu, ekspor pangan bukanlah sebuah persyaratan atau komponen yang harus dipenuhi dalam mencapai ketahanan pangan.
Dalam mencapai kondisi ketahanan pangan, perlu ada peningkatan infrastruktur, distribusi makanan, pendidikan nutrisi, dan sistem pertanian yang berkelanjutan. Ini semua harus diimbangi dengan upaya menjaga keseimbangan antara produksi, konsumsi, dan perdagangan pangan.