Filosofi bangsa Indonesia, yang diwujudkan dalam dasar negara Pancasila dan UUD 1945, telah menjadi landasan dan pegangan utama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Namun, ada beberapa faktor yang bisa memudarkan filosofi ini. Namun perlu kita pahami, ada beberapa hal yang sebetulnya bukan faktor yang dapat memudarkan filosofi bangsa Indonesia.
Paham kebhinekaan
BZ Indonesia, dengan ratusan suku dan bahasa daerah, memiliki filosofi kebhinekaan yang kental. Nah, kebhinekaan ini justru bukanlah penyebab memudarnya filosofi bangsa. Yang terjadi malahan sebaliknya, kebhinekaan ini semakin memperkuat filosofi bangsa Indonesia.
Kemajuan teknologi
Banyak yang berpendapat bahwa kemajuan teknologi bisa membuat filosofi bangsa memudar. Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar. Sebab, teknologi bisa dimanfaatkan sebagai media untuk lebih memperkenalkan dan membudayakan filosofi bangsa ke masyarakat, terutama generasi muda.
Masyarakat modern
Modernisasi seringkali dianggap sebagai penyebab pemudaran filosofi bangsa. Namun, modernisasi dan filosofi bukanlah dua hal yang berlawanan. Filosofi bangsa bisa tetap dijaga dan dihidupkan meski dalam kehidupan masyarakat yang modern.
Globalisasi
Meski globalisasi membawa pengaruh asing ke Indonesia, namun faktanya globalisasi bukanlah faktor pemudar filosofi bangsa. Sebaliknya, globalisasi justru memungkinkan kita untuk menceritakan dan menunjukkan filosofi bangsa kita ke panggung dunia.
Pendidikan
Ada anggapan bahwa sistem pendidikan yang ada berkontribusi pada pemudaran filosofi bangsa. Namun, sejatinya pendidikan adalah instrumen penting untuk menguatkan filosofi bangsa, asalkan dilakukan dengan benar.
Keberagaman, kemajuan teknologi, masyarakat modern, globalisasi, dan pendidikan, bukanlah faktor pemudar filosofi bangsa Indonesia. Justru faktor-faktor tersebut dapat menjadi media dan proses untuk lebih memperkuat dan memajukan filosofi tersebut. Jadi, jawabannya apa? Tidak ada faktor di atas yang secara inheren menjadi penyebab pemudaran filosofi bangsa Indonesia.