Anda seorang desainer di Figma atau developer Android yang sering berhadapan dengan perpindahan aset gambar? Pasti Anda pernah merasakan betapa frustrasinya ketika ikon atau ilustrasi yang sudah sempurna di Figma, tiba-tiba terlihat buram, pecah, atau bahkan tidak responsif saat masuk ke Android Studio. Jangan khawatir, Anda tidak sendirian. Artikel ini akan menjadi panduan lengkap Anda untuk mengatasi masalah tersebut, memastikan setiap aset visual Anda tampil prima di aplikasi Android.
Mari kita selami lebih dalam Cara export aset gambar dari Figma ke Android Studio dengan teknik yang tepat dan efisien. Tujuannya agar desain Anda tidak hanya cantik, tapi juga performatif dan adaptif di berbagai perangkat Android.
Mengapa Export Aset dari Figma Itu Krusial untuk Android Studio?
Proses export aset dari Figma bukanlah sekadar ‘save as’ biasa. Ini adalah jembatan vital yang menghubungkan desain estetis Anda dengan implementasi teknis di aplikasi.
Kesalahan dalam proses ini bisa berdampak pada kualitas visual aplikasi, performa, bahkan ukuran file aplikasi Anda.
Bayangkan Anda membuat antarmuka pengguna yang sangat indah, tetapi saat diimplementasikan, ikonnya terlihat buram di beberapa perangkat.
Atau lebih parah lagi, aplikasi menjadi lambat karena ukuran aset gambar yang terlalu besar.
Memahami cara export yang benar akan memastikan pengalaman pengguna yang mulus dan konsisten, sesuai visi desain Anda.
Memahami Jenis-Jenis Aset Gambar untuk Android
Sebelum kita mulai export, penting untuk memahami jenis aset gambar apa saja yang paling umum digunakan di Android dan kapan harus menggunakannya.
Raster (PNG, JPG, WebP)
Aset raster adalah gambar berbasis piksel, yang kualitasnya akan menurun jika diperbesar melebihi ukuran aslinya.
-
PNG: Pilihan terbaik untuk gambar yang membutuhkan transparansi, seperti ikon, ilustrasi, atau logo. Kualitasnya tinggi namun ukuran filenya bisa besar.
Anda bisa menggunakan PNG untuk elemen UI yang detail dan memerlukan latar belakang transparan.
-
JPG: Ideal untuk foto atau gambar dengan banyak gradasi warna dan tidak memerlukan transparansi. Ukuran filenya cenderung lebih kecil dibandingkan PNG, cocok untuk latar belakang atau gambar informatif.
Kualitas gambar JPG bisa disesuaikan, semakin rendah kualitasnya, semakin kecil ukurannya.
-
WebP: Format gambar modern yang dikembangkan oleh Google. Menawarkan kompresi yang lebih baik (ukuran file lebih kecil) tanpa mengorbankan kualitas dibandingkan PNG atau JPG.
WebP sangat direkomendasikan untuk meningkatkan performa dan mengurangi ukuran APK aplikasi Anda.
Vector (SVG)
Aset vektor adalah gambar berbasis rumus matematika, bukan piksel. Ini berarti kualitasnya akan tetap tajam dan jelas tidak peduli seberapa besar atau kecil ukurannya.
-
SVG (Scalable Vector Graphics): Pilihan yang sangat baik untuk ikon, logo, dan ilustrasi sederhana. Keunggulan utamanya adalah skalabilitas tanpa kehilangan kualitas.
Di Android Studio, file SVG akan dikonversi menjadi
VectorDrawable, yang memungkinkan ikon Anda terlihat sempurna di semua kepadatan piksel (dp).Ini mengurangi jumlah aset yang perlu Anda kelola dan menghemat ruang penyimpanan.
Langkah-Langkah Export Raster Aset dari Figma
Ini adalah bagian inti dari proses export Anda. Figma menyediakan fitur export yang sangat kuat jika Anda tahu cara menggunakannya.
-
Pilih Objek/Frame:
Di Figma, pilih layer, grup, atau frame yang ingin Anda export. Pastikan tidak ada layer tersembunyi yang ikut terpilih.
-
Buka Panel Export:
Di sidebar kanan, scroll ke bawah hingga Anda menemukan bagian “Export”. Klik tombol
+untuk menambahkan pengaturan export. -
Pilih Format:
Dari dropdown, pilih format yang sesuai (PNG, JPG, WebP). Untuk ikon dan ilustrasi dengan transparansi, selalu pilih PNG atau WebP.
-
Atur Skala atau Densitas:
Ini adalah langkah krusial untuk Android. Android menggunakan sistem densitas layar yang berbeda (
mdpi,hdpi,xhdpi,xxhdpi,xxxhdpi).Figma memungkinkan Anda export dengan skala (
1x,2x,3x,4x) atau langsung ke densitas spesifik.-
Menggunakan Skala (direkomendasikan):
Pilih `1x` untuk aset dasar (biasanya ukuran mdpi), lalu tambahkan `2x`, `3x`, `4x` untuk resolusi yang lebih tinggi.
Figma akan secara otomatis membuat folder dengan nama `drawable-mdpi`, `drawable-hdpi`, dst., saat Anda export dalam skala.
Misalnya, jika ikon Anda di Figma berukuran 24×24 px (untuk `mdpi`), maka Anda akan export:
- `1x` (24×24 px) -> `drawable-mdpi`
- `1.5x` (36×36 px) -> `drawable-hdpi`
- `2x` (48×48 px) -> `drawable-xhdpi`
- `3x` (72×72 px) -> `drawable-xxhdpi`
- `4x` (96×96 px) -> `drawable-xxxhdpi`
Ini memastikan ikon Anda terlihat tajam di semua perangkat, dari yang memiliki densitas rendah hingga sangat tinggi.
-
Menggunakan Densitas Spesifik (opsional):
Anda bisa memilih preset seperti `@1x`, `@1.5x`, `@2x`, dll., yang Figma akan ubah namanya sesuai konvensi Android.
Contohnya, `@1x` menjadi `_mdpi`, `@1.5x` menjadi `_hdpi` dan seterusnya.
-
Menggunakan Skala (direkomendasikan):
-
Ekspor dan Pindahkan:
Klik tombol “Export” di bagian bawah panel export. Figma akan mengunduh aset ke komputer Anda. Kemudian, pindahkan file-file ini ke folder `res/drawable/` yang sesuai di proyek Android Studio Anda.
Mengoptimalkan Export Vector Aset (SVG) dari Figma
Untuk ikon atau ilustrasi sederhana, SVG adalah pilihan yang sangat cerdas karena skalabilitasnya.
-
Pilih Objek Vector:
Pilih ikon atau ilustrasi yang Anda buat sebagai vektor di Figma.
-
Pilih Format SVG:
Pada panel “Export”, pilih “SVG” sebagai format.
-
Export dan Impor ke Android Studio:
Setelah di-export, Anda perlu mengimpor SVG ini ke Android Studio sebagai
VectorDrawable.- Di Android Studio, klik kanan pada folder `res/drawable`.
- Pilih `New` > `Vector Asset`.
- Pilih `Local file (SVG, PSD)`.
- Cari file SVG yang baru Anda export dari Figma.
- Berikan nama yang sesuai (misalnya, `ic_nama_ikon`).
- Klik `Next` dan `Finish`.
Android Studio akan secara otomatis mengonversi SVG Anda menjadi file XML
VectorDrawable.Penting untuk diingat bahwa tidak semua fitur kompleks SVG didukung sepenuhnya oleh Android
VectorDrawable.Pastikan SVG Anda relatif sederhana untuk hasil terbaik. Jika terlalu kompleks, Anda mungkin perlu menyederhanakannya di Figma atau memilih format PNG sebagai alternatif.
Memilih Format dan Resolusi yang Tepat
Keputusan ini sangat memengaruhi performa dan tampilan aplikasi Anda.
-
Ikon dan Elemen UI Sederhana: Gunakan SVG (dikonversi ke
VectorDrawable) atau PNG dengan skala `1x` hingga `4x`. SVG lebih diutamakan karena ringan dan skalabel. -
Foto atau Gambar Latar Belakang: Gunakan JPG atau WebP. Pastikan untuk mengompresnya dengan baik di Figma (ada opsi kualitas di panel export JPG/WebP) untuk menjaga ukuran file tetap kecil.
Untuk gambar latar belakang yang besar, pertimbangkan untuk hanya menyediakan
xxhdpidanxxxhdpi, dan biarkan sistem menskala ke bawah. Ini mengurangi jumlah aset yang perlu diunduh. - Ilustrasi Kompleks dengan Transparansi: Gunakan PNG atau WebP. Selalu export dengan skala yang sesuai untuk memastikan tampilan yang tajam di berbagai perangkat.
Selalu prioritaskan WebP jika target API level aplikasi Anda mendukungnya, karena ini adalah format paling efisien.
Mengatur Aset Gambar di Android Studio
Setelah Anda berhasil export, langkah selanjutnya adalah menempatkannya dengan benar di proyek Android Studio Anda.
-
Folder `drawable` dan `mipmap`:
Sebagian besar aset gambar (ikon, ilustrasi, latar belakang) harus ditempatkan di folder `res/drawable/`.
Untuk ikon launcher aplikasi (ikon yang muncul di homescreen perangkat), tempatkan di folder `res/mipmap/` (misalnya, `mipmap-hdpi`, `mipmap-xhdpi`, dst.).
-
Konvensi Penamaan:
Gunakan konvensi penamaan yang konsisten dan mudah dipahami, biasanya huruf kecil dengan underscore (snake_case). Contoh: `ic_home`, `img_background`, `il_empty_state`.
Hindari penggunaan spasi, huruf kapital, atau karakter khusus lainnya pada nama file aset.
-
Struktur Folder Densitas:
Jika Anda export PNG/WebP dengan berbagai skala (misalnya, `1x`, `2x`, `3x`), Anda akan mendapatkan folder seperti `drawable-mdpi`, `drawable-hdpi`, `drawable-xhdpi`, dst.
Pastikan setiap aset berada di folder densitas yang tepat. Android Studio akan secara otomatis memilih aset yang paling sesuai dengan densitas layar perangkat yang sedang digunakan.
Tips Praktis Menerapkan Cara Export Aset Gambar dari Figma ke Android Studio
Agar alur kerja Anda lebih lancar dan efektif, terapkan tips-tips praktis berikut:
- Gunakan Komponen di Figma: Buat ikon dan ilustrasi sebagai komponen di Figma. Ini memudahkan Anda untuk mengelola, memperbarui, dan mengekspor aset secara konsisten. Perubahan pada komponen utama akan diterapkan ke semua instance.
- Konsistensi Penamaan: Tetapkan konvensi penamaan yang jelas dari awal dan patuhi itu baik di Figma maupun di Android Studio. Misalnya, semua ikon dimulai dengan `ic_`, ilustrasi dengan `il_`, dan gambar dengan `img_`.
- Manfaatkan Fitur ‘Export’ Sekaligus: Di Figma, Anda bisa memilih beberapa objek atau frame sekaligus dan menambahkan pengaturan export untuk semuanya. Ini sangat menghemat waktu daripada mengekspor satu per satu.
- Cek Ukuran File: Setelah export dan sebelum diimpor ke Android Studio, periksa ukuran file aset Anda. Jika terlalu besar, pertimbangkan untuk mengompresnya lebih lanjut (misalnya, menggunakan alat kompresi gambar online atau mengoptimalkan pengaturan export di Figma).
- Libatkan Developer Sejak Dini: Komunikasi adalah kunci. Diskusikan dengan developer Anda tentang jenis aset yang mereka butuhkan, format yang disukai, dan konvensi penamaan yang digunakan di proyek. Ini mencegah revisi di kemudian hari.
- Gunakan Plugin Figma (Opsional): Ada beberapa plugin Figma yang dapat membantu dalam proses export ke Android, misalnya untuk menghasilkan file `VectorDrawable` XML secara langsung. Namun, pahami dulu dasar-dasar export manual sebelum beralih ke plugin.
- Preview di Perangkat Nyata: Jangan hanya mengandalkan emulator. Selalu uji tampilan aset Anda di perangkat Android nyata dengan berbagai ukuran dan densitas layar untuk memastikan semuanya terlihat sempurna.
FAQ Seputar Cara Export Aset Gambar dari Figma ke Android Studio
Apa bedanya 1x, 2x, 3x, 4x di Figma dengan mdpi, hdpi, xhdpi, dll. di Android?
Skala `1x`, `2x`, `3x`, `4x` di Figma merujuk pada penggandaan ukuran aset dari basis `1x`. Di Android, `mdpi` adalah basis `1x`. Jadi, `hdpi` adalah `1.5x` dari `mdpi`, `xhdpi` adalah `2x`, `xxhdpi` adalah `3x`, dan `xxxhdpi` adalah `4x`. Ketika Anda export `1x`, `1.5x`, `2x`, `3x`, `4x` dari Figma, mereka akan ditempatkan di folder `drawable-mdpi`, `drawable-hdpi`, `drawable-xhdpi`, `drawable-xxhdpi`, dan `drawable-xxxhdpi` secara berurutan.
Apakah SVG selalu lebih baik dari PNG untuk ikon?
Secara umum, ya, untuk ikon dan logo sederhana karena SVG (sebagai `VectorDrawable`) dapat diskalakan tanpa kehilangan kualitas dan menghasilkan ukuran file yang sangat kecil. Namun, untuk ilustrasi yang sangat kompleks, SVG mungkin tidak ideal karena `VectorDrawable` di Android memiliki batasan fitur SVG yang bisa dirender. Dalam kasus tersebut, PNG atau WebP mungkin menjadi pilihan yang lebih baik.
Bagaimana cara memastikan aset saya tidak pecah di perangkat lain?
Kunci utamanya adalah menyediakan aset dalam berbagai densitas (mdpi, hdpi, xhdpi, xxhdpi, xxxhdpi). Dengan mengekspor aset Anda pada skala `1x`, `1.5x`, `2x`, `3x`, dan `4x` (atau setidaknya `2x`, `3x`, `4x` untuk perangkat modern), Anda memberikan Android Studio pilihan aset terbaik untuk setiap densitas layar, sehingga gambar tidak akan pecah atau terlihat buram.
Bisakah saya langsung meng-copy-paste gambar dari Figma ke Android Studio?
Tidak disarankan. Meskipun Anda mungkin bisa menyalin gambar sebagai bitmap, ini tidak akan memberikan Anda kontrol atas format, resolusi, atau densitas yang tepat untuk Android Studio. Selalu gunakan fitur export Figma untuk memastikan aset dioptimalkan dan ditempatkan dengan benar.
Apakah ada plugin Figma yang dapat mempermudah proses ini?
Ya, ada beberapa plugin seperti “Figma to Android XML” atau “TinyImage Compressor” yang dapat membantu mengotomatiskan beberapa bagian dari proses atau mengoptimalkan aset. Namun, sangat penting untuk memahami proses manual terlebih dahulu agar Anda tahu apa yang terjadi di balik layar dan dapat memecahkan masalah jika terjadi kesalahan.
Kesimpulan
Menguasai Cara export aset gambar dari Figma ke Android Studio adalah keterampilan esensial bagi setiap desainer UI/UX dan developer Android. Dengan memahami perbedaan jenis aset, memilih format yang tepat, dan mengekspor dengan skala yang sesuai, Anda tidak hanya memastikan tampilan visual aplikasi yang sempurna, tetapi juga mendukung performa yang optimal.
Proses ini mungkin terasa detail di awal, namun dengan sedikit latihan, akan menjadi bagian alami dari alur kerja Anda.
Ingat, setiap piksel memiliki peran dalam menciptakan pengalaman pengguna yang luar biasa. Jadi, mulai praktikkan tips dan panduan ini sekarang juga, dan saksikan bagaimana desain Anda bersinar di setiap perangkat Android!












