Teks eksposisi adalah jenis teks yang bertujuan untuk menjelaskan, memberikan informasi, atau mengekspos tentang sesuatu kepada pembaca secara objektif. Biasanya, rangkaian argumen yang ada dalam teks eksposisi biasanya berasal dari hasil penelitian, pemikiran, dan analisis penulis terhadap suatu masalah atau tema.
Sumber Argumen dalam Teks Eksposisi
Dalam menyusun teks eksposisi, penulis biasanya mengacu pada sumber-sumber berikut:
1. Penelitian
Penelitian adalah salah satu sumber argumen yang paling kuat. Hasil penelitian yang dipublikasikan dan ditinjau oleh pakar dalam bidangnya memberikan kredibilitas tinggi ke argumen penulis. Penulis dapat merujuk pada studi lapangan, penelitian kualitatif atau kuantitatif, tinjauan literatur, atau jenis penelitian lainnya yang relevan dengan tema eksposisi.
2. Pemikiran atau Analisis Pribadi
Pemikiran atau analisis pribadi penulis juga sering kali menjadi sumber argumen dalam teks eksposisi. Meski mungkin tidak memiliki kredibilitas sebesar hasil penelitian, pemikiran dan analisis ini tetap memiliki nilai penting dalam membentuk argumen penulis. Analisis pribadi ini seringnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan pemahaman penulis terhadap suatu tema atau masalah.
3. Data dan Statistik
Data dan statistik juga dapat berfungsi sebagai sumber argumen yang kuat. Jika data dan statistik yang digunakan bersumber dari organisasi atau lembaga yang kredibel dan terpercaya, argumen yang dihasilkan akan semakin meyakinkan. Sifat kuantitatif dari data dan statistik ini membantu penulis untuk mengilustrasikan skala suatu fenomena atau isu dan memberikan perspektif yang obyektif.
4. Sumber Kredibel Lainnya
Selain penelitian, analisis pribadi, dan data statistik, rangkaian argumen dalam teks eksposisi juga sering kali berisi kutipan atau referensi kepada pakar, buku teks, artikel, dan sumber kredibel lainnya.
Kesimpulan
Argumen dalam teks eksposisi berasal dari berbagai sumber yang berbeda. Walaupun sumbernya beragam, setiap argumentasi harus disusun secara logis, sistematis, dan kohesif untuk memastikan bahwa pembaca dapat dengan mudah memahami poin yang penulis coba sampaikan. Selain itu, pembuktian dalam bentuk argumen harus dapat dipertanggung jawabkan dan menjawab pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana dari tema atau isu yang dibahas.
