Dalam dunia keuangan dan menyoal pengelolaan keuangan perusahaan, kita mendengar beberapa asas atau prinsip yang digunakan demi menyusun laporan keuangan yang tepat. Salah satu asas tersebut adalah asas kesinambungan entitas (going concern).
Asas Kesinambungan Entitas (Going Concern)
Konsep berkelanjutan atau “going concern” adalah asumsi bahwa suatu perusahaan akan tetap beroperasi dalam waktu yang tidak terbatas. Dengan kata lain, asumsi ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak berencana atau berkeinginan untuk menghentikan operasi atau membubarkan perusahaannya dalam waktu dekat. Oleh karena itu, perusahaan menilai aktiva dan liabilitasnya dengan asumsi bahwa ini akan digunakan dalam bisnis, bukan dipreteli dan dijual.
Konsep Going Concern adalah dasar penting dalam akuntansi karena mempengaruhi bagaimana aset dan kewajiban diperhitungkan. Misalnya, jika aset direkam sebagai biaya penggantian, anggapannya adalah bahwa mereka akan digunakan dalam bisnis dan bukan dijual.
Mengapa Asas Going Concern Penting?
Asas going concern memiliki otoritas historis dalam akuntansi dan menjadi alasan bagi beberapa fitur unik dalam pelaporan keuangan dan audit. Alasan utamanya adalah karena:
- Memberikan gambaran yang jujur dan wajar tentang posisi keuangan perusahaan.
- Membantu pemegang saham dan pihak berkepentingan lainnya memahami posisi sebenarnya dari perusahaan.
- Membantu dalam pengambilan keputusan dan perencanaan strategis jangka panjang.
Namun, jika auditor memiliki keraguan material tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan sebagai perusahaan yang berkelanjutan, mereka harus mencakup paragraf penekanan masalah dalam laporan audit mereka. Ini tidak berarti bahwa perusahaan tidak memenuhi syarat sebagai going concern, tetapi itu berarti ada keraguan signifikan yang seharusnya dipertimbangkan oleh pembaca laporan keuangan.
Penutup
Pada akhirnya, asas going concern adalah bagian integral dari pembuatan laporan keuangan. Konsep ini membantu memberikan gambaran yang lebih lengkap dan adil tentang posisi perusahaan, sehingga memungkinkan pemegang saham dan pihak berkepentingan lainnya membuat keputusan yang lebih baik dan lebih informasi. Oleh karena itu, memahami dan menerapkan konsep ini dengan benar adalah kunci untuk akuntansi perusahaan yang efektif dan efisien.