Dalam situasi tertentu, kita mungkin perlu menawarkan bantuan kepada orang yang memerlukannya. Berikut ini contoh singkat dari dialog dua orang dalam bahasa Inggris tentang menawarkan bantuan.
Sebagai latar belakang, kita ambil sebuah contoh situasi di kantor di mana seorang karyawan bernama James mencoba menyelesaikan beberapa tugas yang mendesak tetapi tampak kewalahan. Rekan kerjanya, Sarah, melihat keadaan ini dan memutuskan untuk berinisiatif menawarkan bantuan.
Sarah: “Hi James, you seem to be swamped with work. Do you need a hand with anything?” (Hai James, sepertinya kamu sibuk sekali. Apakah kamu butuh bantuan?)
James: “Oh hi, Sarah. Thanks for asking. I really need to finish this report by noon, but I also have a presentation to prepare for.” (Oh hai, Sarah. Terima kasih sudah bertanya. Saya benar-benar perlu menyelesaikan laporan ini sebelum siang, tetapi saya juga harus mempersiapkan sebuah presentasi.)
Sarah: “I see. How about I help you with the presentation? I’ve done several similar ones before, so I could lend a hand.” (Oh begitu. Bagaimana kalau saya bantu kamu dengan presentasi? Saya sudah beberapa kali membuat presentasi yang serupa, jadi saya bisa membantu.)
James: “That would be really helpful, Sarah. Thank you so much.” (Itu akan sangat membantu, Sarah. Terima kasih banyak.)
Sarah: “No problem, James. Glad to help whenever I can.” (Tidak masalah, James. Senang membantu kapanpun.)
Dialog di atas adalah sebuah ilustrasi sederhana tentang bagaimana menawarkan bantuan dapat mengalir secara alamiah dalam percakapan sehari-hari. Bahasa yang digunakan sarat akan rasa empati dan saling membantu yang bisa melahirkan iklim kerja yang lebih produktif dan positif.
Jadi, jawabannya apa? Berani menawarkan bantuan dapat membuat hubungan kerja kita menjadi lebih baik dan membantu kita untuk berkontribusi dalam lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif.