Latar Belakang
Gregor Mendel, seringkali disebut sebagai “bapak genetika”, adalah seorang ilmuwan dan biarawan Austria yang menjalankan serangkaian percobaan bercucuran yang mengubah cara kita memahami pewarisan sifat. Dia melakukan penelitian ilmiahnya pada abad ke-19 menggunakan tumbuhan ercis (Pisum sativum) sebagai subjek studinya. Namun, terdapat beberapa alasan mengapa Mendel memilih tumbuhan ini sebagai model eksperimennya, dengan satu pengecualian yang saling berkebalikan.
Alasan Mendel Memilih Ercis
Kemudahan Pembudidayaan
Tumbuhan ercis adalah jenis tanaman sederhana yang mudah ditanam dan dipelihara di dalam pot atau di kebun. Ini memungkinkan Mendel untuk menjalankan ekperimensinya tanpa perlu infrastruktur laboratorium yang rumit atau peralatan yang mahal.
Siklus Hidup yang Cepat
Dibandingkan dengan banyak organisme lain, tumbuhan ercis memiliki siklus hidup yang relatif cepat. Hal ini memungkinkan Mendel untuk melacak perpindahan sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam waktu yang relatif singkat.
Sifat-sifat yang Jelas
Mendel memilih Ercis karena sifat-sifatnya yang kontras dan mudah diamati. Misalnya, dia bisa dengan mudah melihat perbedaan antara tanaman yang tingginya pendek dan tinggi, atau antara tanaman yang menghasilkan biji-bijian hijau dan kuning.
Pengecualian: Kemampuan Tumbuhan Ercis Melakukan Fertilisasi Sendiri
Dalam konteks ini, faktor yang tampaknya menjadi pengecualian adalah kemampuan tumbuhan ercis untuk melakukan fertilisasi sendiri. Meskipun hal ini tampaknya mempersulit kontrol Mendel atas persilangan yang ia ciptakan, namun dalam kenyataannya, ini justru menjadi bantuan besar. Mendel bisa mengontrol proses fertilisasi antara tanaman ercis dengan memisahkan bunga-bunga jantan dan betina sebelum terjadi penyerbukan. Dengan demikian, ia bisa memastikan bahwa setiap persilangan yang terjadi adalah hasil dari manipulasi yang sengaja ia lakukan.
Penutup
Inilah beberapa alasan mengapa Gregor Mendel memilih tumbuhan ercis untuk penelitian genetikanya yang terkenal. Walaupun tampaknya ada pengecualian, namun dalam kenyataannya, fitur ini juga memainkan peran penting dalam kesuksesan percobaan Mendel. Ini membantu Mendel menjalankan penelitiannya dengan cermat dan teliti, yang akhirnya menjadikan dia sebagai pionir di bidang genetika.