Minyak bumi, sebagai salah satu sumber energi utama yang digunakan oleh manusia, merupakan suatu campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon. Untuk membuat produk minyak yang lebih berguna dan memenuhi kebutuhan industri dan konsumen, minyak mentah harus diolah melalui proses distilasi bertingkat (fractional distillation). Dalam proses ini, minyak mentah dipisahkan menjadi beberapa fraksi yang memiliki titik didih yang berbeda. Salah satu fraksi yang diperoleh memiliki titik didih paling rendah, dan dalam artikel ini, kita akan membahas fraksi minyak bumi tersebut.
Proses Distilasi Bertingkat
Sebelum kita menjawab pertanyaan tentang fraksi minyak bumi dengan titik didih paling rendah, perlu untuk memahami proses distilasi bertingkat terlebih dahulu. Proses ini dilakukan dalam menara distilasi bertingkat, di mana minyak mentah dipanaskan hingga mencapai suhu yang tinggi namun masih di bawah suhu pembakarannya (biasanya sekitar 400°C).
Minyak mentah yang telah dipanaskan kemudian dipompakan ke bagian bawah menara distilasi, dan uap yang dihasilkannya naik ke bagian yang lebih tinggi. Di dalam menara distilasi, terdapat sejumlah plat yang bertujuan untuk memisahkan fraksi minyak berdasarkan titik didihnya. Jadi, ketika uap naik ke lantai yang lebih dingin dalam menara, komponen dengan titik didih lebih rendah akan mengembun dan dikumpulkan, sedangkan komponen dengan titik didih lebih tinggi akan turun kembali ke bagian bawah menara dan terus didistilasi.
Fraksi Minyak Bumi dengan Titik Didih Paling Rendah
Setelah menjalani proses distilasi bertingkat, minyak mentah akan terbagi menjadi beberapa fraksi yang berbeda, mulai dari gas alam hingga residu yang sangat kental. Diantara semua fraksi tersebut, fraksi minyak bumi yang memiliki titik didih paling rendah adalah gas alam.
Gas alam terdiri dari komponen-komponen ringan seperti metana (CH4), etana (C2H6), propana (C3H8), dan butana (C4H10). Metana sebagai komponen utama dari gas alam memiliki titik didih terendah sekitar -161°C. Karena titik didihnya sangat rendah, gas alam akan langsung menguap dan dapat dikumpulkan di bagian atas menara distilasi.
Penggunaan Gas Alam
Gas alam yang diperoleh dari distilasi minyak bumi memiliki berbagai kegunaan, antara lain:
- Bahan bakar rumah tangga: Gas alam digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, pemanas air, dan pemanas ruangan.
- Bahan bakar industri: Berbagai industri menggunakan gas alam untuk menghasilkan panas dan listrik.
- Pembangkit listrik: Gas alam merupakan sumber energi yang kian banyak digunakan dalam pembangkit listrik, yang menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah jika dibandingkan dengan batu bara.
- Bahan kimia: Gas alam juga digunakan sebagai bahan baku dalam industri kimia untuk membuat berbagai produk seperti pupuk, plastik, dan bahan kimia lainnya.
Dengan menjawab pertanyaan awal, fraksi minyak bumi hasil distilasi bertingkat yang mempunyai titik didih paling rendah adalah gas alam. Gas ini memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari dan industri, serta dianggap sebagai sumber energi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan sumber energi fosil lainnya.