Metamorfosis adalah proses alamiah dalam siklus hidup serangga yang mencakup perubahan fisik dari fase satu ke fase berikutnya. Kecoak menjalani proses yang disebut metamorfosis tidak sempurna atau metamorfosis gradual yang dalam bahasa Latin dikenal dengan istilah “Paurometabola”. Berikut penjelasan dari tahapan metamorfosis pada kecoa:
1. Telur
Proses metamorfosis kecoa dimulai saat perempuan meletakkan kapsul berisi telur yang disebut ootheca. Di dalam satu ootheca, umumnya ada 10 sampai 40 telur, tergantung pada spesies kecoa. Ootheca biasanya diletakkan atau ditempelkan di area yang aman dan tersembunyi.
2. Nimfa
Setelah periode inkubasi selesai – bisa berkisar antara 24 hari hingga 2 bulan, tergantung suhu dan spesies – telur kecoak menetas menjadi nimfa. Fase nimfa ini karakteristik utamanya adalah miniatur dari dewasa yang tidak memiliki sayap dan organ reproduktif yang belum berkembang. Nimfa akan berubah kulit beberapa kali (proses ini dikenal sebagai molting) sehingga bisa tumbuh. Molting ini terjadi beberapa kali sepanjang fase nimfa, dan setiap fase antara molting dikenal sebagai instar.
3. Dewasa
Setelah melewati sejumlah tahap instar (biasanya sekitar 6-7 molting, tetapi bisa lebih tergantung pada spesies), nimfa berubah menjadi kecoa dewasa. Pada tahap ini, kecoa telah tumbuh sepenuhnya dan memiliki sayap serta organ reproduktif yang matang. Kecoak dewasa bisa berumur beberapa bulan hingga satu tahun, lagi-lagi tergantung pada spesies.
Dalam kehidupannya, kecoa dewasa berfokus pada perbanyakan, di mana siklus hidup akan kembali ke awal dengan penyebaran ootheca oleh kecoa betina.
Jadi, tahap metamorfosis pada kecoa meliputi tahap telur, tahap nimfa dan tahap dewasa. Setiap tahap berkaitan erat dengan pertumbuhan dan perkembangan organisme serta reproduksi untuk menjaga kelangsungan hidup spesies.
Jadi, jawabannya apa? Proses metamorfosis pada kecoa terdiri dari tiga tahapan utama: telur, nimfa, dan dewasa, dengan setiap tahap memegang peran penting dalam siklus hidup kecoa.