Indonesia, negara yang kaya akan sumber daya alamnya, menjadi incaran banyak bangsa asing untuk dijadikan wilayah koloni, salah satunya adalah Belanda. Dalam upaya mempertahankan kekuasaannya di Indonesia, belanda mengadakan berbagai gerakan. Tujuan utama dari gerakan ini tidak lain adalah untuk mengamankan kepentingan ekonomi mereka.
Koloni Belanda di Indonesia yang dimulai pada abad ke-16 merupakan bagian dari Imperialisme Baru yang meluas di seluruh dunia. Dalam sejarah kolonialisme Belanda, ada beberapa gerakan yang signifikan yang dijalankan Belanda untuk mengendalikan kepentingan ekonominya di Indonesia.
1. Sistem Tanam Paksa
Sistem Tanam Paksa atau Cultuurstelsel merupakan gerakan pertama yang dimulai pada tahun 1830. Melalui sistem ini, pemerintah kolonial belanda memaksa petani indonesia menanam tanaman ekspor seperti teh, kopi, tembakau, dan gula. Hasil pertanian ini lalu diekspor ke Eropa dan memberikan keuntungan yang sangat besar bagi Belanda.
2. Politik Etis
Salah satu gerakan signifikan lainnya adalah politik etis yang dimulai pada tahun 1901. Gerakan ini mewajibkan belanda untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia. Meski tampak seperti upaya menjaga hak-hak orang-orang Indonesia, Politik Etis ini sebenarnya dilakukan untuk menciptakan kestabilan politik dan meningkatkan produktivitas koloni, yang pada akhirnya selaras dengan kepentingan ekonomi Belanda.
3. Politik Pembangunan
Pada akhir masa kolonial, Belanda juga berusaha meningkatkan produksi sektor perkebunan dan infrastruktur melalui politik pembangunan. Upaya ini dilakukan untuk menjaga kontrol Belanda atas ekonomi Indonesia dan mengamankan pasokan bahan mentah untuk negerinya.
Secara umum, kebijakan-kebijakan kolonial Belanda di Indonesia dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi Belanda. Mereka memanfaatkan sumber daya Indonesia untuk keuntungan mereka sendiri dan mengorbankan kesejahteraan penduduk lokal. Walaupun Indonesia berhasil memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945, dampak dari kolonialisme Belanda masih dapat dirasakan hingga hari ini.