Di dunia ilmu pengetahuan, tidak jarang kita menemui berbagai istilah yang diciptakan oleh ilmuwan untuk menjelaskan fenomena atau konsep tertentu. Salah satunya adalah istilah yang dimunculkan oleh ilmuwan Jerman, Adolf Bastian, dalam artikel jurnalnya yang berjudul “Indonesien Order Die insein des Malayischen Archipels” (Indonesia atau Esensi Kepulauan Melayu).
Siapa Adolf Bastian?
Adolf Bastian (1826-1905) adalah seorang etnolog dan penjelajah Jerman yang dikenal sebagai salah satu pendiri ilmu antropologi modern. Dia banyak melakukan penjelajahan ke berbagai belahan dunia untuk mempelajari tentang budaya dan masyarakat setempat.
Melalui penelitiannya, Bastian memperkenalkan konsep das Volkergedanken atau ‘pemikiran rakyat’ yang merujuk pada ide-ide atau pemikiran yang muncul dari setiap kelompok masyarakat dan berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Menurut Bastian, pemikiran rakyat ini merupakan cerminan dari keunikan setiap masyarakat.
Istilah dalam Jurnal “Indonesien Order Die insein des Malayischen Archipels”
Dalam artikel jurnalnya yang berjudul “Indonesien Order Die insein des Malayischen Archipels”, Bastian juga memperkenalkan istilah lainnya yang kemudian banyak digunakan dalam studi antropologi. Salah satunya adalah ‘psychic unity of mankind’ atau ‘kesatuan psikis manusia’. Menurut Bastian, semua manusia memiliki kapasitas psikologis yang sama, meskipun mungkin terdapat perbedaan dalam cara mereka mengungkapkannya.
Peletakan fondasi untuk teori ini, Bastian berpendapat bahwa mitos, legenda, dan cerita rakyat dari berbagai budaya menunjukkan tema-tema dasar dan narasi universal yang sama. Ini menggambarkan adanya kesamaan psikologis antar manusia, meskipun mereka hidup dalam budaya dan lingkungan yang berbeda.
Implikasi dari Istilah-istilah Adolf Bastian
Konsep-konsep yang diintrodusir oleh Bastian memiliki dampak yang signifikan dalam studi antropologi dan etnologi. Teorinya tentang ‘pemikiran rakyap’ menjadi dasar bagi pendekatan emik dalam antropologi, yang menekankan pentingnya memahami budaya atau masyarakat dari perspektif internal mereka sendiri, bukan dari pandangan orang luar.
Sementara itu, gagasan ‘kesatuan psikis manusia’ berpengaruh kuat dalam pembentukan teori strukturalisme dalam antropologi, yang melihat bahwa struktur dasar budaya dan pengetahuan masyarakat adalah universal, meskipun mungkin saja memiliki variasi lokal dan spesifik.
Dengan demikian, istilah-istilah yang dimunculkan oleh Adolf Bastian dalam artikel jurnalnya telah memberikan kontribusi yang besar dalam pengembangan dan pemahaman kita tentang keragaman budaya dan manusia.
Kesimpulan
Melalui penjelajahan dan penelitiannya, Adolf Bastian tidak hanya membantu memperkaya pengetahuan kita tentang berbagai masyarakat dan budaya di dunia, tetapi juga menciptakan istilah dan konsep baru yang masih relevan dan berdampak sampai saat ini. Istilah-istilah ini telah menjadi landasan penting dalam ilmu antropologi dan membantu kita lebih memahami esensi dari keragaman dan kesamaan umat manusia.