Sekolah

Jelaskan Makna Perasaan dalam Teori Langer tentang Seni Rupa

×

Jelaskan Makna Perasaan dalam Teori Langer tentang Seni Rupa

Sebarkan artikel ini

Teori Seni Rupa, khususnya teori yang diagungkan oleh Susanne K. Langer, berfokus pada perasaan sebagai elemen kunci dalam memahami seni. Langer percaya bahwa seni, dan khususnya seni rupa, memiliki bahasa yang tak terucapkan sendiri yang mampu mengomunikasikan perasaan yang kompleks dan sulit diartikulasikan melalui kata-kata biasa.

Mengintai lebih dalam ke dalam teori Langer, kita akan menemukan bahwa dia melihat seni rupa sebagai bentuk simbolik yang primer, satu yang mampu menciptakan dan menyampaikan simbol perasaan. Dengan kata lain, baginya, seni rupa adalah cara untuk berbicara tentang perasaan dalam bahasa yang tidak membutuhkan kata-kata.

Simbolisme dalam Seni Rupa Menurut Langer

Menurut Langer, seni rupa membawa simbol perasaan, yang disebutnya “symbols of feeling”. Menurut dia, seni adalah cara universal bagi manusia untuk memahami dan menyampaikan pengalaman subjektif yang biasanya sulit atau mustahil untuk dijelaskan dalam kata-kata. Dengan kata lain, seni memungkinkan kita untuk berbicara tentang apa yang dirasakan, bukan apa yang diketahui.

Langer percaya bahwa seni rupa, melalui simbol perasaan yang sekarang ditampilkannya, dapat mewujudkan perasaan dan emosi yang sebaliknya tampak tidak jelas atau sukar dicapai. Perasaan seperti rasa cinta, kesedihan, bahagia, atau ketakutan dapat diterjemahkan ke dalam karya seni dan dipahami oleh orang lain melalui seni tersebut.

Perasaan dalam Seni Rupa

Melihat seni rupa melalui kacamata Langer menunjukkan bagaimana karya seni dapat mengkomunikasikan perasaan. Percakapan yang biasanya hanya bisa dilakukan melalui kata-kata sekarang dapat diinterpretasikan melalui seni. Sebuah lukisan, patung, atau instalasi dapat mencakup perasaan yang kompleks dan mendalam yang sulit dijelaskan secara verbal. Seni rupa membuka jalan bagi komunikasi non-verbal melalui perasaan.

Kesimpulan

Teori Langer memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana perasaan ditempatkan dan dipahami dalam seni rupa. Menurutnya, seni bukanlah sekadar hiasan atau lukisan sederhana, melainkan saluran emosional yang mampu mengkomunikasikan dan menginterpretasikan perasaan manusia. Ini menunjukkan bahwa seni rupa memiliki kapasitas yang besar untuk menjadi sarana ekspresi emosional dan komunikasi, sebuah konsep yang tetap berlaku dalam banyak bentuk seni hingga hari ini.
https://www.swarawarta.co.id/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *