Kemiskinan adalah kondisi yang dipahami secara berbeda-beda oleh berbagai ahli dan peneliti. Istilah ini memiliki banyak definisi berdasarkan konteks ekonomi, sosial dan perspektif waktu. Salah satu penafsiran yang populer datang dari Frank Ellis, seorang profesor pembangunan pedesaan di University of East Anglia, Inggris.
Frank Ellis memiliki pandangan unik tentang kemiskinan. Menurutnya, kemiskinan bukan hanya tentang kekurangan materi atau daya beli, tetapi juga tentang ketidakmampuan untuk memperoleh sumber daya bagi penghidupan yang makmur. Dalam pandangannya, kemiskinan adalah keadaan di mana seseorang atau kelompok tidak memiliki akses atau sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Kemiskinan dalam konteks ini tidak hanya terbatas pada penghasilan finansial, tetapi juga termasuk akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan dan peluang ekonomi.
Menurut Ellis, kemiskinan juga dapat dilihat sebagai situasi dimana individu atau komunitas tidak memiliki kapasitas atau kesempatan untuk keluar dari keadaan miskin mereka. Ini melibatkan faktor-faktor seperti ketidakadilan sosial, peluang ekonomi yang tidak merata, dan kurangnya akses ke sumber daya penting lainnya. Ellis menganggap aspek ini penting dalam memahami kemiskinan karena ini menjelaskan mengapa kemiskinan seringkali merupakan kondisi yang persisten dan sulit untuk diatasi. Kemiskinan, dalam konteks ini, adalah lebih dari sekedar kurangnya penghasilan, tetapi juga tentang kurangnya kesempatan untuk mengubah keadaan tersebut.
Ellis juga memperhatikan bahwa kemiskinan dapat dipandang sebagai kondisi relatif dan absolut. Kemiskinan absolut adalah keadaan di mana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka, sedangkan kemiskinan relatif mengacu pada situasi di mana seseorang kurang dalam hal kekayaan atau sumber daya dibandingkan dengan orang lain dalam masyarakat mereka.
Itulah penjelasan tentang kemiskinan menurut Frank Ellis. Pandangannya menonjolkan kompleksitas masalah kemiskinan dan pentingnya pendekatan multidimensi dalam upaya untuk menyelesaikannya. Kemiskinan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi, tetapi juga oleh sejumlah faktor sosial dan struktural yang berkelas. Mendekati isu kemiskinan dengan pemahaman yang lebih luas dan melibatkan berbagai faktor dapat membantu dalam usaha untuk meringankan dan akhirnya mengakhiri kemiskinan.












