Salah satu alat penting dalam dunia bisnis dan pemasaran adalah iklan. Iklan dapat disebut sebagai wajah dari sebuah produk atau jasa kepada publik. Tujuan utama dari iklan adalah untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan.
Namun, tak semua iklan bersifat mempromosikan atau menarik. Ada juga iklan yang bersifat melarang atau menghentikan. Iklan semacam ini dikenal dengan istilah iklan preventif.
Iklan preventif adalah sebuah jenis iklan yang dirancang untuk mencegah atau menghentikan perilaku yang tidak diinginkan atau merugikan, baik untuk individu, masyarakat, maupun lingkungan. Jenis iklan ini biasanya berkaitan dengan isu-isu sosial, kesehatan, dan lingkungan.
Isu-isu yang biasa diangkat dalam iklan preventif mencakup anti merokok, anti narkoba, penggunaan helm saat berkendara, penggunaan seatbelt di mobil, bahaya alkohol, dan banyak lagi. Misalnya, iklan yang menunjukkan akibat buruk dari merokok dengan harapan untuk mencegah orang merokok atau setidaknya mengurangi jumlah perokok.
Iklan preventif sering digunakan oleh pemerintah dan organisasi non-profit untuk membantu meningkatkan kesadaran dan mempengaruhi perilaku masyarakat. Iklan ini lebih mengedepankan aspek edukatif dan peningkatan kesadaran daripada aspek komersial.
Namun demikian, penting untuk mencatat bahwa efektivitas iklan preventif sangat bergantung pada penyampaian pesan dan desain iklannya. Pesan yang disampaikan harus jelas, mudah dimengerti, dan dapat mempengaruhi perubahan perilaku. Desain visual juga harus menarik dan mampu menarik perhatian audience.
Jadi, jawabannya apa? Istilah untuk jenis iklan yang bersifat melarang atau menghentikan adalah iklan preventif.