Sosial

Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia pada Masa Orde Lama

×

Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia pada Masa Orde Lama

Sebarkan artikel ini

Indonesia telah melalui berbagai periode penting dalam sejarahnya, masing-masing dengan kebijakan politik luar negerinya yang unik. Salah satu periode paling dikenang adalah masa Orde Lama, yang berlangsung dari tahun 1945 sampai 1966. Masa ini dikenal karena sejumlah kebijakan luar negeri yang berpengaruh, yang mempengaruhi hubungan internasional Indonesia pada saat itu dan bahkan hingga masa-masa berikutnya.

Kebijakan Bebas Aktif

Salah satu hal mendasar dalam politik luar negeri Indonesia selama masa Orde Lama adalah penganut kebijakan “Bebas Aktif”. Kebijakan luar negeri ini diperkenalkan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno, dan berarti bahwa Indonesia tidak berpihak kepada blok manapun dalam Perang Dingin. Dalam praktiknya, ini berarti Indonesia berusaha untuk menjalin hubungan baik dengan semua negara, tanpa memihak pada Amerika Serikat atau Uni Soviet.

Konferensi Asia-Afrika 1955

Puncak dari kebijakan Bebas Aktif di era Orde Lama adalah penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada tahun 1955 di Bandung. Ini adalah salah satu langkah besar di kancah internasional, yang menunjukkan independensi dan integritas politik luar negeri Indonesia. Konferensi ini melibatkan 29 negara dari Asia dan Afrika, yang secara kolektif membentuk mayoritas dunia ketiga, dan bertujuan untuk mengajak negara-negara tersebut bekerja sama dalam upaya mendeklarasikan kemerdekaan dari kekuatan kolonial dan imperial.

Masalah Irian Barat

Selama masa Orde Lama, perjuangan untuk mengambil alih Irian Barat dari Belanda juga menjadi fokus utama politik luar negeri Indonesia. Hal ini menciptakan ketegangan antara Indonesia dan Belanda, serta negara-negara lain yang terlibat dalam Penyelesaian masalah Irian Barat. Ini mencakup Indonesia beroperasi di organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan melibatkan diri dalam konflik militer yang mengarah pada atrisi internal dan internasional.

Kritik Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme

Soekarno, presiden Indonesia selama Orde Lama, sering mengeluarkan kritik tajam terhadap imperialisme dan kolonialisme. Dia secara aktif berbicara melawan negara-negara Barat yang masih mempertahankan koloni dan teritori di belahan dunia lain. Hal ini menjadikan Indonesia salah satu pemimpin dalam gerakan anti-kolonial dan anti-imperialistis pada masa tersebut.

Secara umum, cara Indonesia melaksanakan politik luar negerinya selama Orde Lama, baik melalui kebijakan Bebas Aktif, penyelenggaraan KAA, perjuangan memperoleh Irian Barat, ataupun kritiknya terhadap imperialisme dan kolonialisme, memiliki pengaruh signifikan bagi perkembangan bangsa ini dan posisinya dalam ranah internasional pada masa itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *