Penggalan teks tersebut menceritakan tentang sebuah adegan di keraton, di mana tuan puteri sedang diserahi bunga melur oleh mak inang. Melalui adegan ini, kita dapat mengekstrapolasi beberapa nilai penting terkandung di dalamnya. Nilai-nilai tersebut diperoleh dari aspek latar, penokohan, dan alur cerita.
1. Menghormati dan Patuh terhadap Hierarki
Pada penggalan tersebut, kita bisa melihat bagaimana dayang-dayang itu menyembah dan mengundurkan diri secara perlahan-lahan. Aksi tersebut mencerminkan rasa hormat dan taat mereka terhadap tuan puteri. Mak inang pun, meski memiliki peran penting, memilih untuk duduk di tepi, menunjukkan penghormatannya pada tuan puteri. Hierarki ini mencerminkan nilai tradisional dalam masyarakat Melayu, di mana posisi sosial dan umur sangat dihormati.
2. Pentingnya Ritual dan Tradisi
Bagian ini juga menggambarkan kepentingan ritual dan tradisi. Adegan mengumpulkan bunga melur yang terselit di suara tuan puteri mencerminkan ritual yang dilakukan dalam masyarakat. Ritual dan tradisi ini juga mencerminkan nilai-nilai religius dan cultural.
3. Kerendahan Hati dan Keramahan
Meskipun tuan puteri berada di posisi yang lebih tinggi, ia tampaknya menerima bunga melur dari mak inang dengan baik. Hal ini mungkin mengandung nilai kerendahan hati dan keramahan. Meski berada dalam hierarki tertinggi, menghormati orang lain, terlepas dari status mereka, adalah nilai penting yang tersirat dari penggalan ini.
Dalam hal semangat masyarakat, penggalan dari cerita ini menyarankan pentingnya nilai-nilai sosial seperti etika, rasa hormat yang mendalam terhadap hierarki sosial, nilai-nilai tradisional, serta kerendahan hati dan keramahan.