Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur atau ovum yang terjadi di indung telur perempuan. Proses ini melibatkan serangkaian perubahan struktural dan fungsional yang meregulasi perubahan terkait dengan viabilitas dan fungsi sel telur.
Di awal proses oogenesis, sebuah sel diploid — juga dikenal sebagai sel induk (oogonia) — ditemukan. Sel diploid adalah sel yang memiliki dua set kromosom, satu set dari masing-masing orang tua. Setiap sel diploid ini akan menghasilkan sel yang berbeda melalui serangkaian pembelahan dan diferensiasi sel.
Tahap-tahap Oogenesis
Oogenesis terjadi dalam beberapa tahap, dimulai dari tahap diploid awal hingga tahap haploid akhir, di mana sel telur matang siap untuk dibuahi.
1. Mitosis
Proses oogenesis dimulai dengan mitosis oogonia, atau penggandaan sel diploid. Pada tahap ini, oogonia akan membagi diri menjadi lebih banyak sel diploid yang identik.
2. Oosit Primer
Setelah mitosis, sel-sel diploid ini memasuki tahap meiosis dan berubah menjadi oosit primer. Selain pengurangan jumlah kromosom, pembagian ini juga menghasilkan perbedaan utama antara oogenesis dengan spermatogenesis: setiap oosit primer hanya akan menghasilkan satu sel telur matang, sementara spermatogenesis dapat menghasilkan empat sperma matang.
3. Oosit Sekunder
Selanjutnya, oosit primer memulai proses meiosis II untuk berubah menjadi oosit sekunder. Namun, proses ini terhenti pada tahap metafase Il hingga ovulasi, yang terjadi dalam siklus menstruasi.
4. Ovum
Jika ada pembuahan, proses meiosis II akan diselesaikan, dan oosit sekunder bertransformasi menjadi ovum, sel haploid matang yang siap dibuahi oleh sperma.
Dengan demikian, dapat kita lihat bahwa pada manusia, setiap sel diploid dalam oogenesis hanya menghasilkan satu sel telur matang atau ovum — suatu proses yang penting untuk memastikan variasi genetik dan kelangsungan hidup spesies.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua oosit primer berhasil berkembang menjadi ovum matang. Dari sekitar satu juta oosit primer yang ditemukan di ovarium wanita saat lahir, hanya sekitar 400-500 yang akan mencapai ovulasi sepanjang kehidupan reproduktifnya.
Dengan mengenal mekanisme oogenesis, kita dapat lebih memahami kompleksitas dan keindahan proses reproduksi manusia. Jadi, jawabannya apa? Setiap sel diploid yang ada dalam proses oogenesis hanya akan menghasilkan satu ovum atau sel telur matang.