Seiring berjalannya waktu, literatur, baik itu puisi, esei, atau buku nonfiksi, telah berkembang dan berubah, tetapi ada elemen inti yang tetap konsisten – penggunaan logika dalam menyampaikan pendapat atau ide. Dalam konteks penulisan, pendapat yang dikemukan oleh penulis yang disertai dengan logis disebut argumen yang logis atau biasa juga dikenal dengan istilah Logical Argumentation.
Penalaran Logis dan Penulisannya
Penalaran logis adalah proses menggunakan alasan dan bukti untuk mendukung klaim atau argumen. Penulis yang baik seringkali menggunakan penalaran logis dalam tulisan mereka untuk meyakinkan pembaca tentang posisi atau pandangan mereka.
Penalaran logis bukan hanya tentang klaim semata, tetapi tentang bagaimana penulis membangun dan mendukung klaim tersebut. Argumen yang logis membutuhkan bukti yang valid dan relevan, serta struktur penalaran yang kohesif.
Bagaimana Penulis Membuat Argumen yang Logis
Pertama-tama, penulis harus mengidentifikasi klaim atau posisi mereka. Ini biasanya disajikan sebagai pernyataan pendapat. Kemudian, penulis harus mempertimbangkan bukti mereka. Bukti ini bisa berupa fakta, statistik, pengalaman pribadi, penelitian, atau contoh yang relevan.
Setelah itu, penulis harus menjelaskan bagaimana bukti mereka mendukung klaim mereka. Ini bisa dijelaskan melalui penalaran yang logis dan kohesif, yang membantu pembaca memahami hubungan antara bukti dan klaim.
Pentingnya Argumen Logis dalam Penulisan
Menggunakan argumen yang logis dalam penulisan tidak hanya membuat tulisan lebih meyakinkan, tetapi juga membantu pembaca memahami dan mempertimbangkan pandangan penulis. Selain itu, argumen yang logis juga mempromosikan pembelajaran kritis dan pemikiran independen bagi pembaca.
Dengan demikian, pendapat yang disampaikan penulis yang didasarkan pada logika dapat membuka jalan untuk diskusi dan penelitian lebih lanjut, dan juga mempengaruhi bagaimana pembaca mengevaluasi dan memahami topik di masa depan.
Jadi, jawabannya apa?
Argumen logis adalah cara penulis menyatakan pendapat mereka dengan menggunakan bukti dan penalaran yang jelas dan kohesif. Dengan pendekatan ini, penulis mampu meyakinkan pembaca dan merangsang pemikiran kritis dan independen.