Penurunan sifat dari orang tua kepada keturunannya terjadi melalui suatu proses biologis yang kompleks yang dikenal sebagai pewarisan genetik. Setiap individu memiliki seperangkat unik dari instruksi genetik yang ditentukan oleh DNA mereka. Pola pewarisan sifat-sifat ini dari generasi ke generasi dianalisis dan dipahami melalui ilmu genetika.
Penurunan Sifat Melalui Gen
Gen adalah satu satuan dasar pewarisan. Mereka adalah bagian dari DNA yang membawa informasi untuk membentuk dna individu. Ketika sel-sel melakukan pembelahan sel untuk menghasilkan sel-sel baru, mereka membagi gennya. Ini adalah proses dasar di mana sifat-sifat diwariskan dari orang tua ke anak.
Pewarisan Mendelian
Konsep penurunan sifat secara genetik diperkenalkan oleh seorang ilmuwan Austria, Gregor Mendel. Mendel menyimpulkan bahwa karakteristik individu dikendalikan oleh pasangan ‘faktor-faktor’ (sekarang dikenal sebagai gen) yang dipisahkan dan diwariskan secara independen dari orang tua kepada anak-anak mereka. Ini dikenal sebagai hukum Mendel.
Pewarisan Non-Mendelian
Beberapa sifat tidak diwariskan sesuai dengan hukum Mendel dan dianggap sebagai pewarisan non-Mendelian. Contohnya termasuk sifat seperti warna kulit. Sifat ini sering ditentukan oleh lebih dari satu gen dan oleh perpaduan antara gen-gen tersebut.
Faktor Lingkungan
Dalam beberapa kasus, lingkungan juga bisa mempengaruhi pengekspresian suatu gen. Misalnya, gen untuk tinggi mungkin berbeda aktualisasi tergantung pada faktor lingkungan seperti nutrisi.
Kesimpulan
Pewarisan sifat dari orang tua kepada keturunannya adalah proses biologis yang rumit yang melibatkan pewarisan genetik. Sifat-sifat diwariskan melalui gen, dan pola pewarisan ini bisa menjelaskan melalui hukum Mendel dan juga mekanisme pewarisan non-Mendelian. Meskipun demikian, dalam beberapa kasus, faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi pengekspresian gen.
Jadi, jawabannya apa? Penurunan sifat dari orang tua kepada keturunannya terjadi melalui kombinasi dari pewarisan genetik dan pengaruh lingkungan.
