Termometer raksa telah lama menjadi alat standar untuk mengukur suhu. Ditemukan oleh ilmuwan Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1714, alat ini bekerja dengan konsep ekspansi termal – raksa dalam tabung kaca akan memuai dan menyusut seiring perubahan suhu, memberi kita pembacaan suhu yang akurat. Namun, termometer raksa memiliki keterbatasan – mereka tidak mampu mengukur suhu yang sangat rendah. Mengapa hal ini bisa terjadi? Mari kita telusuri jawabannya di bawah ini.
Batas Pemadatan Raksa
Segala sesuatu memiliki titik beku, termasuk raksa. Pada suhu -38,83 derajat Celsius, raksa akan membeku. Ini berarti bahwa jika Anda menggunakan termometer raksa untuk mengukur suhu di bawah titik ini, raksa dalam termometer akan menjadi padat dan tidak dapat bergerak naik atau turun dalam tabung kaca. Karena alasan ini, termometer raksa tidak dapat memberikan pembacaan suhu yang akurat pada suhu yang sangat rendah.
Batas Lihat Pembacaan
Selain itu, pada suhu yang sangat rendah, raksa mungkin berkontraksi sampai suatu titik di mana ia tidak dapat lagi terlihat dengan jelas oleh mata manusia. Dalam hal ini, akan sulit untuk menentukan pembacaan suhu yang tepat.
Alternatif Termometer Raksa
Untuk mengatasi kelemahan ini, termometer lain digunakan untuk tujuan pengukuran suhu yang sangat rendah, seperti termometer alkohol. Alkohol memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan raksa (-114 derajat Celsius untuk alkohol etil), dan oleh karena itu, alkohol dapat memberikan pembacaan suhu yang lebih akurat pada temperatur yang sangat rendah.
Kerapatan dan sifat fisik raksa lainnya yang berubah seiring dengan suhu juga dapat mempengaruhi pembacaan suhu, membuat termometer raksa menjadi kurang ideal untuk pengukuran di suhu rendah.
Kesimpulan
Jadi, meski termometer raksa telah menjadi alat yang andal dan populer untuk pengukuran suhu sepanjang masa, keterbatasan fisiknya membuatnya kurang efektif dalam situasi di mana suhu dapat turun di bawah titik beku raksa. Dalam kondisi-kondisi seperti itu, alternatif seperti termometer alkohol atau termometer digital dapat digunakan untuk pengukuran yang lebih akurat.