Perubahan materi dari suatu wujud ke wujud lainnya sudah sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan-perubahan ini melibatkan berbagai mekanisme dan menjadikannya topik yang sangat menarik untuk dijelajahi. Dalam topik ini, kita akan membahas tentang proses perubahan zat padat menjadi gas tanpa melalui tahap cair terlebih dahulu, lebih khusus lagi pada kapur barus (sublimasi).
Fenomena Sublimasi
Di dalam kimia, proses perubahan fase bahan dari zat padat langsung menjadi gas, tanpa melalui tahap cairan terlebih dahulu dinamakan sublimasi. Sublimasi adalah perubahan wujud dari padat ke gas langsung atau sebaliknya (disebut deposisi) tanpa melewati wujud cair. Sublimasi terjadi hanya pada tekanan dan temperatur tertentu.
Sebagai contoh, kapur barus atau yang dalam istilah kimia dikenal dengan KAMPER (juga dikenal sebagai naftalena) dapat menguap menjadi gas ketika dipanaskan, tanpa melewati tahap menjadi cair.
Proses Sublimasi Pada Kapur Barus
Kapur barus atau kamper adalah contoh klasik dari materi yang mengalami sublimasi. Saat ditempatkan dalam suatu area kapal tertutup dan dipanaskan, kapur barus akan berubah langsung menjadi gas, melewati fase cairan. Beberapa mungkin menganggap fenomena ini aneh, tetapi ini sebenarnya cukup umum dalam kimia.
Kapur barus merubah bentuknya dari padat ke gas melalui energi panas. Energi ini membuat molekul-molekul pada kapur barus bergetar semakin cepat, menyebabkan ikatan antara molekul menjadi lemah dan akhirnya pecah. Sebagai hasilnya, kapur barus berubah menjadi gas tanpa harus menjadi cairan terlebih dahulu.
Kesimpulan
Perubahan wujud zat dari padat langsung menjadi gas, yang biasa disebut sebagai sublimasi, adalah fenomena yang menarik dan penting dalam kimia. Kapur barus adalah salah satu contoh zat yang mengalami proses ini. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang proses-proses seperti sublimasi, kita dapat lebih memahami tentang cara kerja dunia di sekitar kita dan penggunaannya dalam berbagai aplikasi teknologi dan industri.












