Indonesia, sebuah negara yang kaya akan budaya dan etnisitas di Asia Tenggara, telah bertransformasi melalui berbagai bentuk pemerintahan sejak kemerdekaannya dari kolonialisme Belanda pada tahun 1945. Salah satu bentuk pemerintahan yang pernah diadopsi adalah bentuk Negara RIS (Republik Indonesia Serikat), namun kemudian diputuskan untuk kembali pada format Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam penelitian ini, kita akan membahas mengapa rakyat Indonesia tidak menghendaki negara Indonesia berbentuk Negara RIS.
Sejarah Negara RIS
Untuk memahami preferensi masyarakat Indonesia saat ini, penting untuk melihat sejarah Negara RIS. Bentuk pemerintahan ini diadopsi untuk sementara waktu setelah berakhirnya konferensi Meja Bundar Serikat di Den Haag, dimana Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Bentuk Negara RIS ini merupakan hasil dari kompromi politik antara Belanda dan Indonesia, dimana Belanda mengakui Indonesia sebagai negara yang merdeka, sekaligus membentuk suatu federasi bersama-sama dengan Indonesia.
Mengapa Rakyat Tidak Menghendaki Negara RIS?
Kurangnya Sentralisasi
Rakyat Indonesia tidak menghendaki negara berbentuk RIS karena dalam bentuk ini, otonomi yang luas diberikan kepada daerah-daerah di Indonesia. Ini berpotensi mengakibatkan kurangnya sentralisasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang efisien, dan dapat berujung pada perpecahan dan inkonsistensi kebijakan dalam beberapa area penting seperti ekonomi dan hukum.
Pengalaman Negatif
Pengalaman negatif dengan bentuk pemerintahan ini selama tahun-tahun awal kemerdekaan juga menjadi alasan utama mengapa rakyat tidak menghendaki kembali ke bentuk RIS. Masa ini seringkali ditandai dengan konflik politik dan sosial yang menimbulkan instabilitas dan ketidakpastian di banyak bidang.
Persatuan dan Identitas Bangsa
Terakhir, rakyat Indonesia cenderung berpreferensi pada bentuk pemerintahan yang mendorong persatuan dan identitas bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan yang beragam tetapi tetap utuh. Dalam bentuk Negara RIS, ada risiko bahwa identitas regional akan mengalahkan identitas nasional, sehingga melemahkan rasa persatuan dan nasionalisme di kalangan masyarakat.
Penutup
Secara umum, preferensi rakyat Indonesia untuk bentuk pemerintahan yang lebih sentralisasi, pengalaman negatif dengan bentuk Negara RIS, dan keinginan untuk mempertahankan persatuan dan identitas bangsa adalah beberapa alasan utama mengapa rakyat Indonesia tidak menghendaki negara Indonesia berbentuk Negara RIS.
Jadi, jawabannya apa? Pada akhirnya, rakyat Indonesia sepakat bahwa model Negara Kesatuan Republik Indonesia lebih cocok untuk melanjutkan perjalanan bangsa ini menghadapi tantangan dan tantangan masa depan, dalam perjalanan untuk mencapai cita-cita luhur bangsa Indonesia.