Sistem transmisi tenaga listrik adalah jaringan kompleks yang melakukan interkoneksi antara pembangkit tenaga listrik ke konsumen. Sistem ini memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarkan tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik ke pelanggan melalui jaringan transmisi dan distribusi.
Berdasarkan magnitudo tegangan yang disalurkan, sistem transmisi tenaga listrik dapat dibedakan menjadi tiga jenis utama, yaitu:
- Sistem Transmisi Ekstra Tinggi (Extra High Voltage/EHV): Sistem ini melibatkan tegangan atas 230 Kilovolt (kV). Sistem EHV ini biasanya digunakan untuk menghubungkan pembangkit listrik dengan pusat beban yang jaraknya sangat jauh. Ini karena pada tegangan tersebut, kerugian daya akibat resistensi kabel bisa diminimalisir.
- Sistem Transmisi Tinggi (High Voltage/HV): Sistem ini melibatkan tegangan antara 69 kV hingga 230 kV. Sistem HV biasanya digunakan untuk menghubungkan pembangkit listrik dengan substasi transmisi di kota-kota utama atau industri skala besar.
- Sistem Transmisi Rendah (Low Voltage/LV): Sistem transmisi jenis ini menyalurkan tegangan di bawah 69 kV. Sistem ini biasanya digunakan untuk memasok tenaga listrik ke pelanggan rumah tangga dan komersial kecil.
Jadi, begitulah jenis-jenis sistem transmisi berdasarkan tegangan yang disalurkan.
Sebutkan Macam-Macam Sistem Transmisi Berdasarkan Tegangan Yang Disalurkan?
Dalam hal ini, ada tiga jenis sistem transmisi berdasarkan tegangan yang disalurkan, yaitu Sistem Transmisi Ekstra Tinggi (Extra High Voltage/EHV), Sistem Transmisi Tinggi (High Voltage/HV), dan Sistem Transmisi Rendah (Low Voltage/LV).
Jadi, jawabannya apa?
Jawabannya adalah sistem transmisi tenaga listrik berdasarkan tegangan yang disalurkan dibedakan menjadi tiga, yaitu Sistem Transmisi Ekstra Tinggi (Extra High Voltage/EHV), Sistem Transmisi Tinggi (High Voltage/HV), dan Sistem Transmisi Rendah (Low Voltage/LV).