Stratifikasi sosial adalah cara masyarakat mengklasifikasi individu berdasarkan faktor-faktor tertentu seperti kekayaan, pendidikan, atau ras. Konflik sosial seringkali merupakan hasil langsung dari stratifikasi sosial tersebut. Di Indonesia, stratifikasi sosial berdasarkan etnis, agama, dan ekonomi menjadi beberapa faktor utama yang kerap memicu konflik di masyarakat.
1. Stratifikasi Berdasarkan Etnis
Indonesia merupakan negara dengan ragam etnis dan budaya yang sangat kaya. Namun, perbedaan ini seringkali menjadi pemicu konflik sosial. Dengan adanya perasaan superioritas atau eksklusivitas dari suku tertentu, seringkali menimbulkan gesekan atau pertikaian antar-etnis. Sebagai contoh kasus konflik antara etnis Madura dan Dayak di Kalimantan pada periode 1996-2001 merupakan contoh jelas bagaimana stratifikasi sosial berbasis etnis bisa memicu konflik sosial yang besar.
2. Stratifikasi Berdasarkan Agama
Agama juga menjadi alat stratifikasi yang cukup kuat di Indonesia karena negara ini dihuni oleh berbagai agama dan kepercayaan. Konflik agama sering kali terjadi saat kelompok agama tertentu merasa dirugikan atau terancam oleh kelompok agama lain. Contoh kasus adalah konflik yang terjadi pada 1998-2001 di Maluku dan Sulawesi Utara yang disebabkan oleh perbedaan agama dan keyakinan.
3. Stratifikasi Berdasarkan Ekonomi
Selain etnis dan agama, stratifikasi berdasarkan ekonomi juga menjadi pemicu konflik sosial. Di Indonesia, perbedaan status ekonomi sering memicu ketegangan antara golongan kaya dan miskin. Contohnya dapat dilihat dari konflik antara buruh dengan pengusaha ataupun pemilik modal. Kesulitan ekonomi dan ketidakadilan dalam distribusi kekayaan juga sering kali memicu protes dan konflik sosial.
Kesimpulan
Stratifikasi sosial di Indonesia berdasarkan etnis, agama, dan ekonomi sering kali memicu konflik sosial. Perasaan eksklusivitas, penindasan, dan ketidakadilan menjadi katalis konflik ini. Untuk mencegah terjadinya konflik yang ditimbulkan oleh stratifikasi sosial, dibutuhkan pendekatan yang inklusif, pemahaman yang lebih baik antara kelompok-kelompok yang berbeda, serta pendistribusian kekayaan secara lebih adil dan merata.












