Organisme resesif adalah istilah yang biasanya digunakan dalam konteks genetika mendel. Secara umum, hal ini merujuk pada organisme yang memiliki alel genetik yang hanya akan tampak pada fenotipe jika homozigot resesif. Dengan kata lain, organisme tersebut harus mendapatkan alel resesif dari kedua orang tuanya untuk menampilkan sifat tersebut. Jika organisme menerima alel dominan dan resesif, maka sifat atau ciri yang didominasi oleh alel dominan akan tampak pada fenotipe. Hal inilah yang menjelaskan mengapa suatu organisme resesif sering tidak tampak pada fenotipe keturunannya.
Penjelasan Mendalam
Ketidakmampuan alel resesif untuk menampilkan sifat pada fenotipe keturunan mereka berakar pada bagaimana alel bekerja dan bagaimana mereka diturunkan dari generasi ke generasi. Dalam genotipe organisme, setiap individu memiliki dua alel untuk setiap sifat genetik. Satu alel berasal dari induk jantan dan satu lagi dari induk betina. Ketika alel tersebut berpasangan untuk membentuk genotipe, salah satu dari dua alel tersebut akan mempengaruhi fenotipe (penampilan fisik) organisme lebih banyak daripada yang lain.
Ini berkaitan dengan konsep dominansi dan resesivitas dalam genetika. Alel dominan, seperti namanya, mendominasi atau mengendalikan penampilan suatu sifat fisik. Alel resesif, di sisi lain, biasanya tidak bisa mendominasi dan oleh karena itu, sifat yang dikendalikan oleh alel ini biasanya tidak tampak pada fenotipe kecuali jika alel ini muncul sebagai pasangan homozigot pada genotipe.
Alel dominan dan resesif tidak ada perbedaan dalam ukuran atau bentuknya, perbedaan mereka hanya dalam dampaknya pada fenotipe. Itulah sebabnya mengapa suatu organisme resesif sering tidak tampak pada fenotipe keturunannya. Kecuali jika kedua orangtuanya membawa alel resesif untuk suatu sifat, probabilitas bahwa sifat ini akan muncul dalam fenotipe sangat kecil.
Kesimpulan
Dalam genetika populasi, frekuensi alel gen berbanding lurus dengan seberapa sering ia muncul dalam fenotipe populasi. Oleh karena itu, faktanya bahwa organisme resesif sering tidak tampak dalam fenotipe keturunan mereka juga menjelaskan mengapa sifat resesif cenderung kurang umum di alam. Meski demikian, perlu dicatat bahwa sifat resesif masih memiliki peran penting dalam variasi genetik dan evolusi. Tak hanya itu, penelitian tentang sifat resesif dapat membantu memahami dan mengelola berbagai kondisi genetik yang terkait dengan alel resesif.