Sebuah pertanyaan yang seringkali muncul dalam benak para muslim adalah kapan sebenarnya Sujud Sahwi dilakukan dalam salat. Apakah sebelum atau sesudah membaca bacaan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus terlebih dahulu memahami apa dan kapan Sujud Sahwi biasanya dilakukan.
Apa Itu Sujud Sahwi?
Sujud sahwi adalah sujud yang kita lakukan khususnya saat kita melakukan kesalahan dalam salat, seperti lupa dalam jumlah rakaat atau terlebih dalam membaca doa. Biasanya, Sujud Sahwi dilakukan dua kali setelah membaca salam, namun juga dapat dilakukan sebelum membaca salam.
Sujud Sahwi termasuk dalam kategori praktek sunnah, yang berarti ini bukan bagian wajib dalam salat tapi sangat dianjurkan untuk dilakukan jika dibutuhkan. Nabi Muhammad SAW sendiri melakukan sujud ini untuk mengkompensasi kesalahan-kesalahannya dalam salat.
Kapan Sujud Sahwi Dilakukan?
Menurut mayoritas ulama, Sujud Sahwi dilakukan setelah membaca salam, tetapi ada beberapa pendapat yang berbeda juga. Ada yang berpendapat bahwa Sujud Sahwi harus dilakukan sebelum membaca salam. Kedua pendapat tersebut valid dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Jika kita melakukan kesalahan dalam salat, seperti lupa dalam jumlah rakaat atau doa, maka salat kita tetap diterima selama kita melakukan Sujud Sahwi. Jadi faktanya, Sujud Sahwi dapat dilakukan baik sebelum atau sesudah membaca salam, tergantung pada kesalahan yang kita lakukan dan pendapat yang kita ikuti.
Namun, perlu diingat bahwa Sujud Sahwi bukanlah sesuatu yang kita baca, tetapi suatu tindakan yang kita lakukan. Jadi, kita tidak “membaca” sujud sahwi, tetapi melakukan sujud tersebut.
Kesimpulan
Sujud sahwi bukanlah sesuatu yang kita baca, melainkan sesuatu yang kita lakukan. Dan dalam berbagai situasi, baik itu sebelum atau sesudah membaca salam, sujud sahwi dapat dilakukan. Itu sebabnya mengapa umat Islam perlu memahami betul konsep sujud sahwi dan kapan sebaiknya dilakukan.
Jadi, jawabannya apa? Baik melakukan maupun membaca sujud sahwi dapat dilakukan sebelum ataupun setelah bacaan, tergantung pada kesalahan dan pemahaman kita terhadap ajaran Islam.