Cesare Lombroso adalah seorang dokter dan psikolog dari Italia yang dikenal sebagai pendiri ilmu kriminologi modern. Dia adalah salah satu orang pertama yang mencoba menerapkan metode ilmiah dalam penelitian tentang kejahatan dan perilaku kriminal. Lombroso percaya bahwa pelaku kejahatan memiliki karakteristik fisik tertentu yang membedakan mereka dari orang non-kriminal, gagasan yang sering kali dihubungkan dengan teorinya tentang “pelaku kejahatan lahir” (born criminal).
Teori Pelaku Kejahatan Lahir
Lombroso membuktikan teorinya ini melalui penelitian post-mortem pada pelaku kejahatan yang telah meninggal. Dia mencermati fitur anatomi dan fisiologis tertentu pada subjek penelitiannya dan beranggapan bahwa para pelaku kejahatan adalah “spesimen primitif” yang tertinggal dalam evolusi.
Beberapa ciri fisik yang ditemukan Lombroso pada pelaku kejahatan adalah rahang bawah yang menonjol, kulit kasar, telinga menunjuk, mata yang berdekatan, dan lengan panjang. Teori ini, meski kontroversial, menjadi dasar bagi banyak teori kriminologi dan menandai awal studi tentang kejahatan dari perspektif yang biologis.
Klasifikasi Lombroso tentang Pelaku Kejahatan
Lombroso juga mencoba mengklasifikasikan tipe pelaku kejahatan. Ia mencoba membandingkan pelaku kejahatan dengan orang normal dan mengidentifikasi perbedaan fisik yang khas. Berikut adalah beberapa tipologis kejahatan menurut Lombroso:
- Pelaku Kejahatan Lahir: Menurut Lombroso, ini adalah tipe kejahatan yang paling primitif dan paling berbahaya dan mereka memiliki banyak ciri khas fisik yang disebutkan di atas.
- Pelaku Kejahatan dari Kebiasaan: Lombroso mengklaim bahwa tipe kejahatan ini tidak memiliki tanda fisik yang sama dengan pelaku kejahatan lahir tetapi tanpa ragu mereka menjadi kriminal karena keadaan lingkungan yang buruk dan pendidikan yang jelek.
- Pelaku Kejahatan Gairah atau Kegilaan: Lombroso mengidentifikasi bahwa individu ini memiliki ciri fisik dan psikologis normal namun menjadi kriminal di bawah tekanan emosional atau psikologis.
Meskipun teori Lombroso telah dikritik dan sebagian besar ditolak oleh ilmuwan modern, ia tetap menjadi figur sentral dalam sejarah kriminologi. Studinya membuka jalan bagi penelitian yang lebih dalam tentang hubungan antara biologi, lingkungan, dan kejahatan. Teorinya mungkin tidak berlaku secara universal, namun, ia berhasil memulai dialog penting tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi individu menjadi pelaku kejahatan.