Ada beberapa teori alternatif tentang bagaimana dunia mungkin terlihat jika dewa atau dewi tidak bisa mencampuri urusan manusia di bumi. Teori-teori ini didasarkan pada asumsi bahwa intervensi ilahi berfungsi sebagai pedoman moral dan etis, membantu dalam menjaga ketertiban sosial, dan mempengaruhi berbagai kejadian penting sepanjang sejarah.
Teori Ketidaktahuan yang Nyata
Pada pandangan pertama, jika dewa atau dewi tidak bisa mencampuri urusan manusia, manusia akan ditinggalkan dalam ketidaktahuan akan kekuatan yang lebih tinggi. Dengan pengetahuan ini, mereka mungkin merasa kehilangan dan rasa orientasi, terutama dalam hal etika dan moral. Kepercayaan pada dewa dan dewi seringkali memberikan pedoman moral dan etis yang kuat, yang membentuk perilaku dan tindakan individu dalam masyarakat. Tanpa pengaruh ini, ada kemungkinan etika dan moral yang ada dapat mulai merosot.
Teori Pertumbuhan Manusia Serba Bisa
Di sisi lain, ada pendapat bahwa manusia akan mampu berkembang dengan cara yang berbeda jika dewa atau dewi tidak mencampuri urusan mereka. Tanpa peran dewa atau dewi, manusia mungkin perlu mengandalkan diri mereka sendiri dan melalui proses trial and error, mereka dapat belajar dan tumbuh secara signifikan. Hal ini dapat menciptakan masyarakat yang lebih independen dan mandiri, dengan kemampuan untuk mengatasi berbagai tantangan tanpa bantuan dari luar.
Teori Keseimbangan Alam
Terakhir, adalah teori bahwa alam akan menemukan jalan sendiri untuk menciptakan keseimbangan tanpa campur tangan dewa atau dewi. Menurut teori ini, alam selalu menemukan cara untuk mencapai homeostasis, atau keseimbangan dalam keadaan alami. Tanpa adanya campur tangan dewa atau dewi, kekuatan pasukan alam mungkin akan menjadi lebih dominan dan dapat menciptakan suatu tatanan baru.
Singkatnya, jika dewa atau dewi tidak bisa mencampuri urusan manusia di bumi, hasil yang akan terjadi kemungkinan besar adalah ketidaktahuan yang nyata, pertumbuhan manusia yang serba bisa, atau mungkin mencapai keseimbangan alam. Namun, kami hanya dapat spekulasi. Sementara interpretasi yang berbeda memberikan berbagai kemungkinan skenario, pandangan mana yang paling akurat tergantung pada banyak faktor, termasuk keyakinan individu, nilai-nilai sosial, dan banyak lagi.
