Zat-zat yang menghantarkan arus listrik pada buah dan umbi-umbian sendiri memiliki berbagai peran penting, mulai dari membantu proses metabolisme hingga pertumbuhan. Dalam konteks ini, zat tersebut adalah elektrolit yang berupa mineral atau ion-ion tertentu.
Elektrolit adalah suatu zat yang dalam larutannya atau lelehnya mampu menghantarkan arus listrik. Zat ini dapat membentuk ion-ion saat dilarutkan di dalam air. Contoh elektrolit adalah garam, asam, dan basa.
Dalam konteks buah dan umbi-umbian, mineral yang penting adalah Kalium (K), Natrium (Na), dan Klorida (Cl), yang semua berperan sebagai elektrolit. Zat ini banyak ditemukan dalam buah dan umbi-umbian. Misalnya buah pisang yang sangat kaya akan Kalium, atau umbi kentang yang memiliki kandungan Natrium dan Kalium yang cukup tinggi.
Kalium, selain diperlukan oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis seperti pengaturan denyut jantung, kontraksi otot, dan pengaturan tekanan darah, juga berperan penting dalam menghantarkan arus listrik dalam sel. Sementara Natrium dan Klorida berperan dalam regulasi cairan tubuh dan fungsi saraf.
Begitu adalah alasan mengapa buah dan umbi-umbian adalah peningkatan sumber arus listrik yang potensial apabila digabungkan dengan peralatan konduktor yang tepat. Ini juga merupakan dasar dari eksperimen sederhana yang sering dilakukan di sekolah, dimana anak-anak menggunakan buah-buahan atau umbi-umbian untuk membuat baterai alami.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa zat yang menghantarkan arus listrik pada buah dan umbi-umbian adalah elektrolit yang terdiri dari mineral seperti Kalium, Natrium, dan Klorida. Sebagai elektrolit, mereka berperan penting dalam proses penghantaran arus listrik.












