“Gold, Glory, dan Gospel” adalah semboyan yang merangkum tujuan utama penjelajah dunia Barat selama era penjelajahan umumnya. Mereka mencari kekayaan (Gold), kehormatan pribadi dan negara (Glory), serta penyebaran agama Kristen (Gospel).
Gold
Dalam konteks ini, “Gold” mencerminkan tujuan ekonomi penjelajahan. Eropa saat itu berada di era perdagangan dan penemuan yang baru, yang meliputi perjalanan ke Timur Jauh dan penemuan Dunia Baru. Penjelajah dan para sponsor mereka mencari kekayaan baru dalam bentuk sumber daya alam seperti emas, perak, dan rempah-rempah eksotik yang bisa diperdagangkan dengan keuntungan besar. Inilah yang menyebabkan era pertambangan yang besar di Amerika dan pengiriman rempah-rempah dan barang mewah lainnya dari Timur Jauh ke Eropa.
Glory
“Glory” mencerminkan tujuan politik dan pribadi para penjelajah dan penguasa mereka. Ini berkaitan dengan kebanggaan nasional dan prestise, serta ambisi pribadi penjelajah itu sendiri. Penjelajahan baru adalah cara untuk negara-negara Eropa menunjukkan kekuatan dan pengaruh mereka, dan untuk setiap penjelajah menjadi terkenal atau dikenang dalam sejarah. Christopher Columbus, Vasco da Gama, dan banyak penjelajah lainnya secara permanen meninggalkan jejak mereka dalam sejarah berkat ambisi ini.
Gospel
“Gospel”, atau Injil, mencerminkan tujuan religius dari banyak penjelajahan. Sepanjang Abad Pertengahan dan Renaisans, kekuasaan Gereja sangat besar dan pencarian untuk mengkonversi orang asing ke agama Kristen merupakan bagian penting dari berbagai penjelajahan. Gagasan ini sangat terlihat dalam penjelajahan Spanyol dan Portugis ke Dunia Baru, di mana penyebaran agama Kristen ke penduduk asli seringkali menjadi prioritas sejajar dengan pencarian kekayaan.
Oleh karena itu, “Gold, Glory, dan Gospel” secara efektif merangkum rangkaian motivasi kompleks yang mendorong era penjelajahan dunia.












