Multikulturalisme adalah suatu sistem pandangan dan cara hidup yang mengakui dan menghormati keanekaragaman budaya di dalam suatu masyarakat. Dalam konteks ini, multikulturalisme berarti merangkum berbagai ras, etnis, agama, kelas sosial, gender, dan berbagai perbedaan lainnya. Tidak hanya menyangkut isu ras atau etnis saja, tetapi juga berbagai keberagaman yang ada dalam masyarakat.
Dalam era globalisasi ini, konsep multikulturalisme menjadi lebih penting. Globalisasi telah mempercepat difusi ide-ide, budaya, dan informasi antar negara dan masyarakat, membuat dunia semakin mendekati apa yang disebut sebagai “desa global”. Masyarakat menjadi semakin heterogen dan beragam akibat berbagai migrasi dan transmigrasi baik secara fisik maupun virtual.
Globalisasi memunculkan tantangan dan peluang baru dalam menghadapi multikulturalisme. Di satu sisi, globalisasi memfasilitasi penyebaran nilai-nilai universal seperti hak asasi manusia dan demokrasi, yang mendorong masyarakat untuk lebih toleran dan terbuka terhadap perbedaan. Di sisi lain, globalisasi juga dapat memperkuat identitas lokal dan memicu konflik antar kelompok yang berbeda.
Oleh karena itu, pemahaman tentang multikulturalisme yang sehat dan produktif sangat dibutuhkan dalam era globalisasi. Menghargai dan memahami perbedaan, sekaligus menjalin kerjasama dan solidaritas antar kelompok, menjadi kunci dalam menjalani kehidupan di era global ini.
Jadi, jawabannya apa?
Multikulturalisme dalam era globalisasi adalah pengakuan dan peningkatan apresiasi terhadap berbagai budaya, ras, etnis, agama, gender, dan lain-lain dalam masyarakat yang semakin global dan heterogen. Konsep ini sangat penting untuk mendukung perdamaian, toleransi, dan kerjasama antar kelompok di masyarakat yang semakin beragam.