Pengertian pengalaman indrawi adalah rangsangan yang diterima oleh panca indera manusia, yaitu melihat (penglihatan), mendengar (pendengaran), mencium (penciuman), merasakan rasa (perasaan), dan meraba (perabaan). Semua pengalaman yang kita alami melalui panca indera ini, saat kita menjelaskannya dalam bentuk kata-kata atau rangkaian kalimat, kita menggunakan kata atau susunan kata yang mewakili pengalaman sensorik tersebut. Dalam penulisan Sastra dan dalam berbagai jenis tulisan lainnya, hal ini sangat penting untuk menggambarkan suasana, perasaan, dan pengalaman secara menyeluruh. Calon pembaca atau pendengar dapat merasakan atau bayangan lingkungan, suasana atau adegan yang telah penulis ciptakan.
Menariknya, ada istilah khusus untuk jenis kata atau susunan kata yang digunakan untuk menggambarkan pengalaman-pengalaman ini. Kata atau gelintir kalimat ini disebut dengan kata indrawi atau bahasa sensorik.
Bahasa Sensorik atau kata indrawi adalah bahasa yang merujuk kepada ke lima indera manusia. Dalam bahasa Inggris, istilah ini dikenal sebagai “Sensory Language”. Bahasa sensorik digunakan untuk menyampaikan pengalaman atau sensasi melalui panca indera.
Baik dalam sastra maupun dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan kata indrawi tanpa sadar:
- Untuk pendengaran, dengan berisik, dengan tenang, dan miripnya;
- Untuk penglihatan, warna cerah, gelap, kilauan, dan seberapa jauh seseorang bisa melihat;
- Untuk perasaan (dalam hal ini biasanya karena sentuhan), kasar, lembut, panas, dingin, dan semacamnya;
- Untuk penciuman, bau amis, harum, dan semacamnya;
- Untuk rasa, manis, asin, pahit, dan semacamnya.
Penggunaan bahasa sensorik atau kata indrawi ini sangat penting dalam menulis, sebaliknya juga sangat penting dalam menginterpretasikan apa yang telah ditulis. Mereka membantu kita memvisualisasikan suasana dan lingkungan dalam cerita atau deskripsi, dan membuat kita merasa seolah-olah kita benar-benar ada di sana, merasakan apa yang diceritakan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kata atau susunan kata yang mengungkapkan pengalaman indrawi, misalnya penglihatan, pendengaran, dan perasaan, disebut bahasa sensorik atau kata indrawi.