Patung adalah salah satu bentuk seni rupa tiga dimensi yang berkarya dengan cara memahat atau mengukir bahan tertentu hingga memiliki bentuk serta nilai yang diharapkan. Kata ‘patung’ telah hadir dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Inggris.
Bahasa selalu menjadi sebuah cermin yang menggambarkan bagaimana sebuah budaya berinteraksi dan memahami dunianya. Dalam hal ini, kata “patung” berasal dari bahasa Inggris “sculpture”. Kata ini merupakan perwujudan dari dua kata kerja, yaitu “sculpt” atau “carve” yang mempunyai makna memahat atau mengukir. Kedua kata ini merujuk pada proses menciptakan sebuah benda yang biasanya terbuat dari bahan padat seperti batu, kayu, atau logam.
Kata ini kemudian merujuk pada hasil dari proses tersebut, yaitu sebuah benda tiga dimensi yang dibuat dengan memahat atau mengukir. Dalam bahasa Inggris sendiri, kata “sculpture” menjadi lebih luas mencakup semua jenis karya seni tiga dimensi, termasuk yang dibuat dengan teknik-telan teknik lain seperti pencetakan atau penggabungan material.
Akhirnya, kata ‘patung’ terbentuk menjadi sebuah kata dasar dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada karya seni tiga dimensi yang dibuat dengan cara memahat atau mengukir, dan juga berarti benda hasil dari proses tersebut. Hal ini menunjukkan bagaimana budaya dan seni cukup berpengaruh dalam pemilihan bahasa dan penggunaan kata-kata tertentu.
Proses memahat atau mengukir dalam pembuatan patung menjadi pemilihan kata yang tepat dalam bahasa inggris, yakni “sculpture”. Ini bukan semata-mata karena teknis pembuatannya, tetapi juga karena setiap lekukan dan detail yang dibuat pada patung mempengaruhi nilai estetika dan makna yang ingin disampaikan oleh seniman tersebut.
Secara garis besar, hal ini menunjukkan bagaimana kata bahasa Inggris seperti ‘sculpture’ bisa menjadi pengaruh dalam pembentukan kata ‘patung’ dalam bahasa Indonesia, dan bagaimana hal ini merefleksikan budaya dan seni di dalam masyarakat.
