Kurikulum memainkan peran penting dalam pendidikan. Ia berfungsi sebagai pedoman dan acuan dalam proses pembelajaran yang memberikan arah bagi apa, bagaimana, dan kapan harus mengajarkan materi pelajaran. Namun, terdapat pemahaman yang beragam mengenai inti dari kurikulum itu sendiri, salah satunya adalah anggapan bahwa kurikulum mencakup segala sesuatu yang dipelajari oleh murid, baik itu benar atau salah.
Memahami Konsep Kurikulum
Sebelum menginterpretasikan anggapan di atas, penting untuk memberikan pemahaman awal tentang kurikulum itu sendiri. Secara tradisional, kurikulum diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan evaluasi pembelajaran. Namun, definisi ini sering kali dianggap terlalu sempit dan tidak mencakup semua aspek pembelajaran.
Secara modern, kurikulum lebih diartikan sebagai totalitas pengalaman belajar yang dialami oleh siswa, baik di dalam maupun di luar kelas. Dalam konteks ini, kurikulum mencakup tidak hanya mata pelajaran formal, tetapi juga pembelajaran informal dan kegiatan ekstrakurikuler.
Kurikulum dan Pembelajaran Benar atau Salah
Menurut interpretasi modern, sudah barang tentu bahwa kurikulum mencakup segala sesuatu yang dipelajari oleh murid, baik benar atau salah. Pembelajaran merupakan proses, dan proses tersebut dapat melibatkan pengetahuan, pemahaman, atau perilaku yang benar dan salah.
Pembelajaran yang “salah”, dalam konteks ini, bisa berarti adanya kesalahan atau kesalahpahaman dalam pemahaman konsep, atau bisa juga berarti perilaku yang tidak sesuai dengan norma dan etika yang berlaku. Meski demikian, kesalahan tersebut merupakan bagian integral dari proses pembelajaran itu sendiri.
Guru memiliki peran penting dalam membimbing siswa mengenali dan memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Dengan demikian, kesalahan dalam pembelajaran sebenarnya menjadi peluang untuk bertumbuh dan belajar.
Kesimpulan
Dengan memahami kurikulum sebagai totalitas pengalaman belajar, kita dapat melihat bahwa kurikulum bukanlah sekedar struktur belajar formal tetapi mencakup semua hal yang dipelajari dan ditemui oleh murid dalam proses pendidikannya, baik benar maupun salah. Dalam konteks ini, kesalahan dapat menjadi peluang untuk pembelajaran dan perkembangan lebih lanjut. Menghargai proses dan allamiah kesalahan dalam belajar adalah bagian dari menyadari pentingnya pendekatan holistik terhadap kurikulum dan pengajaran.