Sosial

Legalitas Pemakaian Ganja di Kota Amsterdam Merupakan Bentuk Hukum

×

Legalitas Pemakaian Ganja di Kota Amsterdam Merupakan Bentuk Hukum

Sebarkan artikel ini

Amsterdam, kota bersejarah di jantung Belanda, terkenal di seluruh dunia berkat banyak hal; seni, arsitektur, kanal-kanal indah, sejarah budaya yang kaya dan juga legalitas ganja. Ya, kota ini sering dikenal dengan hukum dan peraturannya yang liberal terhadap penggunaan ganja.

Sejarah Legalitas Ganja di Amsterdam

Sejak tahun 1976, Belanda telah menerapkan hukum yang memberlakukan pemisahan antara obat-obatan keras dan ringan. Ganja dipandang sebagai obat-obatan paling ringan, dan penjualannya diperbolehkan dalam jumlah kecil. Kebijakan ini dikenal sebagai kebijakan “toleransi” atau “gedoogbeleid” dalam bahasa Belanda.

Penggunaan dan Penjualan Ganja

Ganja dijual secara terbuka di “coffee shops” yang tersebar di seluruh Amsterdam. Namun ada aturan yang harus dipatuhi. Penjualan ganja hanya diperbolehkan dalam jumlah maksimal 5 gram per orang per hari dan coffee shop tersebut tidak diizinkan mempromosikan ganja mereka. Selain itu, coffee shops dilarang menjual alkohol atau obat-obatan keras lainnya dan usia minimum untuk pembeli adalah 18 tahun.

Dampak Hukum Ganja di Amsterdam

Peraturan ini telah mengubah cara pandang masyarakat Amsterdam dan pengunjung luar negeri tentang ganja. Dengan hukum ini, kota berharap dapat mengendalikan penyebaran dan penggunaan ganja, dan sejauh ini tampak cukup berhasil.

Legalitas ganja di Amsterdam juga telah merubah industri pariwisata kota, banyak wisatawan datang ke Amsterdam untuk pengalaman ini. Sebenarnya, menurut beberapa laporan, sekitar 25-30% wisatawan yang datang ke Amsterdam mengunjungi coffee shop.

Kesimpulan

Peraturan ganja di Amsterdam adalah suatu bentuk hukum yang unik dan kontroversial. Meski demikian, kota ini telah membuktikan bahwa legalitas pemakaian ganja dapat dikelola dengan baik dan aman.

Jadi, jawabannya apa? Legalitas pemakaian ganja di kota Amsterdam memang merupakan bentuk hukum yang diatur dan diterapkan oleh pemerintah kota untuk menjaga keseimbangan antara kebebasan individu dan kesejahteraan masyarakat. Ini adalah contoh bagaimana suatu kota dapat menghadapi dan mengendalikan isu yang dianggap tabu di banyak tempat lain di dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *