Sebuah fenomena menarik di alam yang mengundang banyak pertanyaan adalah tentang reproduksi hewan akuatik, yang seringkali melibatkan pelepasan sejumlah besar ovum (sel telur) dalam satu waktu. Praktek ini berbeda sekali dengan hewan darat, yang umumnya hanya melepaskan satu atau sedikit ovum setiap siklus pembuahan mereka. Begitu mencoloknya perbedaan ini mendesak kita untuk mencari jawabannya.
Perbedaan Lingkungan Hewan Akuatik dan Hewan Darat
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, penting untuk dicatat bahwa lingkungan akuatik dan darat yang dihuni oleh hewan-hewan ini adalah sangat berbeda dan masing-masing lingkungan tersebut menimbulkan tekanan evolusioner yang berbeda.
Lingkungan Akuatik
Dalam lingkungan akuatik, telur dan sperma harus mampu bertahan dan menemukan satu sama lain di lingkungan yang seringkali luas dan tidak terstruktur. Pendistribusian telur dan sperma yang tidak merata, bersama dengan tantangan-tantangan lain seperti preadator dan kondisi lingkungan yang berubah-ubah, berarti bahwa peluang sukses pembuahan tiap ovum secara umum relatif rendah.
Lingkungan Darat
Berbanding terbalik dengan itu, pada sebagian besar hewan darat, proses pembuahan berlangsung dalam kondisi yang lebih terkendali. Hewan-hewan ini, seperti burung dan mamalia, biasanya membuahi telur di dalam tubuh betina, yang mengurangi banyak dari tantangan lingkungan yang dihadapi oleh hewan akuatik.
Strategi Reproduksi R-Strategist
Hewan akuatik pada umumnya mempraktikkan apa yang dikenal sebagai strategi reproduksi r-strategist
. Strategi ini melibatkan pelepasan sejumlah besar ovum untuk meningkatkan peluang sukses pembuahan. Meskipun hanya sebagian kecil dari ovum ini yang akan berhasil dibuahi dan bertahan untuk mencapai usia dewasa, jumlah besar yang dilepaskan berarti bahwa cukup banyak individu yang dapat bertahan hidup.
Alasan Hewan Darat Menggunakan Strategi Berbeda
Hewan darat, sebaliknya, cenderung lebih menjadi K-strategist
, di mana mereka menginvestasikan lebih banyak sumber daya dalam beberapa anak yang mereka miliki, bukan dalam menghasilkan jumlah ovum yang besar. Hal ini lebih mungkin untuk memastikan kesejahteraan setiap individu yang dihasilkan.
Kesimpulan
Dengan demikian, perbedaan antara jumlah telur yang dilepaskan oleh hewan akuatik dibandingkan dengan hewan darat dapat dipahami melalui lensa tekanan evolusi dan strategi reproduksi yang berbeda. Lingkungan yang berbeda menuntut strategi yang berbeda, dan dalam hal ini, hewan akuatik telah berevolusi untuk melepaskan lebih banyak telur untuk meningkatkan peluang sukses pembuahan mereka, sementara hewan darat lebih berfokus pada perlindungan dan perawatan telur dan anak-anak mereka.