Pengetahuan tentang suhu dan pengukurannya menjadi sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari dan ilmiah. Suhu adalah pengukuran tingkat panas atau dingin suatu benda. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu, dan kesempatan ini menyajikan kesempatan yang baik untuk mendiskusikan skalanya.
Skala termometer adalah sistem graduasi yang digunakan untuk mengukur tingkat panas atau dingin sebuah benda. Ada tiga skala termometer utama yang umum digunakan: Celsius, Fahrenheit, dan Kelvin.
Skala Celsius
Anders Celsius, seorang astronom Swedia, memperkenalkan skala Celsius pada tahun 1742. Dalam skala ini, titik beku air ditetapkan pada 0 derajat dan titik didih air pada 100 derajat di tekanan atmosfer standar.
Skala Fahrenheit
Skala Fahrenheit diperkenalkan oleh Daniel Gabriel Fahrenheit, seorang fisikawan Jerman-Polandia, pada awal abad ke-18. Di sini, 32 derajat ditugaskan untuk titik beku air, dan 212 derajat untuk titik didih, juga di tekanan atmosfer standar.
Skala Kelvin
Skala Kelvin dinamakan menurut Lord Kelvin, seorang fisikawan dan insinyur Irlandia. Skala ini diterima secara internasional dalam ilmu pengetahuan. Pada skala Kelvin, 0K adalah “nol absolut,” titik di mana semua gerakan molekular berhenti. Tidak ada suhu di bawah 0K.
Skala Termometer dengan Suhu Paling Rendah
Dari sketsa ringkas skala termometer di atas, dapat disimpulkan bahwa skala termometer yang mempunyai suhu paling rendah adalah skala Kelvin. Sebab, ini adalah satu-satunya skala yang mencapai nol absolut (0K), suatu titik di mana tidak ada gerak termal dan suhu tidak bisa turun lagi.
Namun, perlu dicatat bahwa konsep “suhu terendah” sedikit berbeda dalam konteks sehari-hari. Misalnya, -40 derajat Celsius sama dengan -40 derajat Fahrenheit, tetapi ini sama dengan 233,15K dalam skala Kelvin. Oleh karena itu, konteks dan konversi skala adalah faktor penting dalam memahami suhu rendah dalam praktiknya.