Stratifikasi sosial adalah proses pengelompokan individu atau keluarga dalam struktur hirarkis berdasarkan kelas atau status sosial. Dalam setiap masyarakat, hal ini tidak terhindarkan dan muncul sebagai bagian alami dari sosial dan budaya manusia.
Ada beberapa penjelasan mengenai mengapa fenomena ini ada dan terus berlanjut. Mari kita pelajari beberapa faktor penting yang memicu timbulnya stratifikasi sosial.
1. Ketidaksetaraan Sumber Daya
Salah satu penyebab utama dari struktur sosial adalah adanya ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya. Individu atau kelompok yang memiliki akses yang lebih baik ke sumber daya, seperti pendidikan, pekerjaan, dan sumber daya alam, biasanya mendapatkan lebih banyak kekuasaan dan pengakuan dalam masyarakat.
2. Budaya dan Ideologi
Pandangan dan keyakinan tradisional serta nilai-nilai dalam suatu masyarakat juga berpengaruh terhadap stratifikasi sosial. Beberapa sistem kepercayaan menegaskan ketidaksetaraan sebagai bagian dari tatanan alamiah dan seharusnya tidak diganggu.
3. Pembagian Kerja
Pembagian kerja di masyarakat juga turut menimbulkan stratifikasi sosial. Misalnya, pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin bisa menciptakan ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam hal status dan peran dalam masyarakat. Ini jelas bisa menimbulkan stratifikasi.
4. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan stratifikasi. Dalam suatu masyarakat yang makmur dan berkembang, terdapat perbedaan tingkat pendapatan yang menghasilkan stratifikasi sosial.
5. Kekuasaan dan Otoritas
Individu atau keluarga yang memiliki kekuasaan, baik itu kekuasaan politik, ekonomi, atau sosial, biasanya menduduki posisi yang lebih tinggi dalam stratifikasi sosial. Kekuasaan ini seringkali diwariskan dari generasi ke generasi, menguatkan stratifikasi yang adil.
Itulah beberapa penyebab utama timbulnya stratifikasi sosial dalam masyarakat. Memahami faktor-faktor ini sangat penting untuk mempromosikan keadilan dan kesetaraan dalam masyarakat. Meski stratifikasi sosial mungkin tidak bisa sepenuhnya dihilangkan, menghindari diskriminasi dan menjaga agar setiap individu memiliki kesempatan yang sama di dalam masyarakat harus selalu menjadi tujuannya.












