Kimia modern sangat bergantung pada konsep orbital atom untuk menjelaskan perilaku atom dan molekul dalam reaksi dan sifat materi. Salah satu aspek yang paling penting dalam teori orbital atom adalah pengelompokan orbital ke dalam subkulit. Pemahaman ini sangat penting untuk memahami bagaimana elektron tertata dalam atom dan bagaimana mereka berpartisipasi dalam reaksi kimia.
Pernyataan yang Benar Tentang Jumlah Orbital dalam Subkulit Adalah
Subkulit merupakan bagian dari kulit elektron yang lebih besar. Setiap kulit elektron terdiri dari satu atau lebih subkulit yang diberi label dengan huruf seperti s, p, d, dan f. Subkulit ini menyediakan beberapa orbital yang dihuni oleh elektron.
Jumlah orbital dalam suatu subkulit (l) dapat ditentukan dengan menggunakan prinsip kuantum anguler yang juga digunakan untuk mengidentifikasi subkulit tersebut. Berikut rumus untuk menghitung jumlah orbital dari suatu subkulit:
Jumlah orbital = (2 * l) + 1
Dengan menggunakan rumus ini, kita dapat menentukan jumlah orbital dalam masing-masing subkulit:
- Subkulit s: l = 0, jumlah orbital = (2 * 0) + 1 = 1
- Subkulit p: l = 1, jumlah orbital = (2 * 1) + 1 = 3
- Subkulit d: l = 2, jumlah orbital = (2 * 2) + 1 = 5
- Subkulit f: l = 3, jumlah orbital = (2 * 3) + 1 = 7
Sebagai contoh, struktur elektron pada atom karbon memiliki konfigurasi berikut: 1s² 2s² 2p². Dalam hal ini, jumlah orbital dalam subkulit 2s adalah 1 dan jumlah orbital dalam subkulit 2p adalah 3.
104/5000
Dalam rangkuman, pernyataan yang benar tentang jumlah orbital dalam subkulit adalah jumlah orbital dari suatu subkulit dapat dihitung dengan rumus (2 * l) + 1, dimana l adalah prinsip kuantum anguler yang mengidentifikasi subkulit tersebut.
Jadi, jawabannya apa? Jumlah orbital dalam suatu subkulit adalah (2 * l) + 1, yang mencerminkan hubungan antara subkulit dan prinsip kuantum anguler.