Pertanian yang melibatkan praktek menebang dan membakar hutan, lalu penanaman tanaman baru di lahan yang baru dibersihkan, dikenal sebagai pertanian ladang bakar atau slash-and-burn agriculture dalam bahasa Inggris. Praktek ini adalah bentuk pertanian subsisten yang paling awal dan masih biasa dilakukan di beberapa daerah di dunia. Praktek ini biasa digunakan di berbagai daerah tropis khususnya di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Selatan.
Cara Kerja Pertanian Ladang Bakar
Dalam proses pertanian ladang bakar, petani memilih area hutan yang akan dijadikan ladang pertanian. Lalu, selama musim kemarau, mereka menebang pohon-pohon dan semak belukar yang ada. Jenis-jenis tanaman yang dianggap tidak berguna atau menghalangi tanaman yang akan ditanam akan dibakar.
Hasil pembakaran tersebut kemudian menjadi pupuk yang kaya akan nutrisi bagi tanaman. Proses pembakaran juga membantu membunuh hama dan penyakit yang mungkin menyerang tanaman. Setelah proses pembakaran selesai, petani kemudian menanam benih di lahan tersebut.
Keuntungan dan Kerugian
Meskipun praktek pertanian ini dapat memberikan hasil yang cukup baik dalam jangka pendek, namun ada juga beberapa kerugian. Keuntungan utama dari praktek ini adalah bahwa petani dapat memanfaatkan lahan hutan yang subur tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membersihkan lahan tersebut.
Namun dalam jangka panjang, praktek ini bisa berdampak negatif bagi lingkungan. Proses membakar hutan seringkali mengarah pada pelepasan karbon dioksida yang besar ke atmosfer, berkontribusi terhadap pemanasan global. Juga, pembakaran berulang-ulang bisa mengurangi kualitas tanah, membuatnya kurang subur dan berpotensi mengarah pada kerusakan tanah dan deforestasi.
Solusi Alternatif
Karena alasan tersebut, banyak upaya sedang dilakukan untuk mencari alternatif pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah pertanian berkelanjutan, di mana ditekankan penggunaan sumber daya secara efisien dan minim dampak lingkungan. Teknik seperti agroforestry, di mana tanaman dan pohon ditanam bersama-sama, juga dapat menjadi alternatif bagi pertanian ladang bakar.
Secara keseluruhan, penting untuk mencari keseimbangan antara kebutuhan manusia akan tanah yang produktif dan perlunya melestarikan lingkungan dan ekosistem yang ada.