Puisi adalah bentuk seni sastra yang indah dan penuh makna. Seiring berjalannya waktu, puisi telah berkembang menjadi berbagai bentuk dan gaya, setiap satu mencerminkan aspek berbeda dari kehidupan manusia dan perasaan. Namun, esensi puisi yang sebenarnya tetap sama – merayu dan mengekspresikan perasaan dan pemikiran melalui kata-kata yang dipilih dengan hati-hati. Ada banyak cara untuk mengekspresikan diri melalui puisi, dan satu cara adalah dengan mengirimkan pesan atau maksud kepada pembaca. Pesan ini adalah inti dari puisi dan sering disebut sebagai “tema” atau “makna tersembunyi” puisi.
Tema adalah gagasan atau konsep pokok yang dikomunikasikan oleh penyair melalui puisi. Ini adalah pendapat, maksud atau pesan tersembunyi yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca. Tema bisa berupa cinta, kematian, kerinduan, keindahan alam, atau apapun yang diinginkan oleh penyair untuk disampaikan kepada pembaca.
Sebuah tema tidak selalu disampaikan secara langsung oleh penyair. Kadang-kadang, mereka menggunakan simbolisme, metafora, dan teknik sastra lainnya untuk menyampaikan tema tersebut. Penyair dapat menggunakan berbagai cara untuk memastikan bahwa pesan mereka sampai kepada pembaca dengan cara yang paling efektif. Simbol, metafora, dan perbandingan semuanya dapat digunakan untuk mendalamkan pengertian tema dan memberikan makna yang lebih mendalam dan kompleks kepada puisi.
Misalnya, penyair mungkin menggunakan simbol burung untuk mewakili kebebasan, atau musim semi untuk mewakili awal yang baru. Dalam hal ini, pesan yang disampaikan oleh penyair (tema) adalah pentingnya kebebasan atau pengharapan terhadap awal yang baru dalam kehidupan.
Secara keseluruhan, tema atau pesan tersembunyi adalah aspek kunci dalam puisi dan hal ini yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca. Hal ini membuat puisi menjadi lebih dari sekedar kata-kata yang diatur secara berirama atau berima – mereka bukan hanya tentang suara atau ritme, tapi juga tentang makna dan pesan yang mendalam.