Sosial

Rasul Itu Terpelihara Dari Perbuatan Dosa. Terpelihara Itu Disebut

×

Rasul Itu Terpelihara Dari Perbuatan Dosa. Terpelihara Itu Disebut

Sebarkan artikel ini

Rasul merupakan utusan Allah Yang Maha Esa yang dianugerahkan tugas mulia untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat manusia. Beberapa rasul terkenal seperti Nabi Muhammad, Nabi Isa, dan Nabi Musa adalah contoh nyata dari pelopor agama yang kuat dan berpengaruh. Salah satu keyakinan umum dalam agama Islam adalah bahwa rasul dimuliakan oleh Allah dan terpelihara dari perbuatan dosa. Terpelihara di sini disebut “Isma” atau “kesempurnaan” yang dimiliki oleh rasul.

Rasul itu terpelihara dari perbuatan dosa. Terpelihara itu disebut

Konsep “Isma” adalah ketidakmungkinan seorang Nabi atau Rasul untuk melakukan dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil. Isma ini mencakup keimanan yang sempurna dan pribadi yang saleh. Di dalam Al-Quran, terdapat beberapa ayat yang mengisyaratkan sifat “Isma” ini, salah satunya adalah Surah An-Najm ayat 2-4:

(2) Sesungguhnya sahabatmu itu (Muhammad) tidak (suka) mengada-adakan,(3) Dan tidak pula (suka) mengada-adakan perkara yang dipandang ringan,(4) Dan tiada yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauannya.

Ayat ini menjelaskan bahwa Nabi Muhammad, yang sebagai Rasul terakhir, merupakan contoh yang dapat diikuti dan tidak mungkin berbuat kesalahan dalam menyampaikan wahyu dititipkan oleh Allah. Hal ini menunjukkan bahwa para rasul dilindungi Allah agar terpelihara dari berbuat dosa guna menjaga integritas dan keabsahan ajaran yang mereka sampaikan.

Apa alasan di balik terpeliharanya rasul dari dosa?

Ada beberapa alasan mengapa para rasul dianggap terpelihara dari perbuatan dosa, di antaranya:

  1. Pemilihan Allah: Para rasul adalah pilihan Allah yang terbaik untuk mewakili-Nya di bumi. Mereka merupakan contoh bagi umat manusia dengan perilaku dan akhlak yang mulia untuk menjadi panutan umat.
  2. Melindungi integritas ajaran yang disampaikan: Sebagai pencipta dan sekaligus pelindung wahyu yang disampaikan, Allah menjaga keaslian dan keabsahan ajaran agama melalui para rasul-Nya. Apabila rasul melakukan dosa, maka ajaran yang mereka sampaikan akan tercemar dan tidak memiliki otoritas.
  3. Penguatan keimanan umat: Melalui kesempurnaan akhlak para rasul, umat dapat yakin bahwa ajaran yang disampaikan merupakan petunjuk yang benar, sehingga keimanan mereka akan semakin kuat.
  4. Menambah wibawa dan kepercayaan umat: Dengan akhlak yang sempurna dan jauh dari perbuatan dosa, rasul memiliki otoritas moral dan kepercayaan yang luar biasa dari umat yang memungkinkan mereka untuk menerima pengajaran al-Quran dengan lapang dada, serta menjalankan ajaran-Nya tanpa ragu.

Jadi, jawabannya apa? Para rasul itu terpelihara dari perbuatan dosa, dan terpelihara tersebut disebut “Isma.” Hal ini merupakan konsep penting dalam Islam yang menegaskan kemurnian dan integritas para rasul untuk menjalankan misi mereka sebagai utusan Allah dan mengajar umat agama yang benar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *